Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yang Terlantar di Perkotaan dengan Budaya Disabilitas sebagai Awal Perjuangan Mereka

17 Agustus 2021   15:37 Diperbarui: 17 Agustus 2021   15:42 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Disabilitas dalam perkotaan, yang "terlantar" dengan fasilitas2 yang tidak ada untuk mereka. | thenationalnews.com

Belum lagi, tentang mobilitas kaum disabilitas dan prioritas yang dianggap meepotkan. Harus ada bus atau commuter khusus lah, atau mengkin harus mempunyai orang2 khusus untuk menjaga mereka lah!

Dan, membangun infrastruktur pejalan kaki yang aman dan dapat diakses yang memungkinkan koneksi yang aman untuk transportasi. Kurangnya jalur pedestrian atau sinyal pejalan kaki yang dapat diakses membuat hampir tidak mungkin bagi penyandang disabilitas untuk mencapai tujuan mereka pada waktu yang sama atau efisiensi sebagai warga negara yang berbadan sehat.

Mobilitas perkotaan adalah topik yang diperdebatkan secara luas. Termasuk mobilitas untuk disabilitas dan prioritas.

Di seluruh dunia, kota2 sedang mengembangkan standar desain yang inklusif dan dapat diakses untuk mengakomodasi penyandang disabilitas di ruang publik dengan lebih baik.

Namun, sebagian besar negara telah gagal menjadikan aksesibilitas sebagai kebutuhan, dan menganggapnya sebagai pertimbangan tambahan dari proyek. 

Kita harus memahai budaya dari perspektif manapun tentamg dampak budaya pada kesejahteraan emosional individu, terutama untuk kelompok minoritas sebagai disabilitas.

Ada beberapa penelitian tentang pengembangan identitas, sering prihatin dengan tekanan dan penghargaan dari identitas kelompok minoritas kaum disabilitas.

Fungsi2 urban, perkotaan yang kompleks dunia ini, berusaha untuk mengintegrasikan dengan semua fungsi2 kegiatan itu, salah satunya antara disabilitas ke dalam kehidupan prosesi keagamaan masing2 individu.

Dan, pada umumnya di hampir semua Negara, belum mentrapkan fungsi2 fasilitas disabilitas di kegiatan rumah2 peribadahan perkotaan.

Beberapa "pejuang disabilitas", termasuk aku, untuk membuka wawasan para arsitek untuk lebih memperhatikan desain kami untuk warga yang bermasalah dengan anggota tubuh mereka, seringkali mencoba mempresentasikan secara terbuka tentang pemikiran2 sebuah budaya disabilitas.

Aku sering menggunakan model keluarga dan sahabat, untuk menggambarkan ketergantungan kita yang seperti anak yatim pada budaya orang tua yang arogan dan menolak kemampuan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun