Di beberapa "jaliur kuning", terlepas seperti ini. Mengapa tidak segera dibereskan? Karena, jika dibiarkan terlalu lama, kerusakan akan menular! Lama2, "jalur kuning" ini tidak berbentuk lagi ...../ Dokumentasi pribadi
Jika aku amati, "jalur kuning" di pedestrian sepanjang jalur protocol Sudrman -- Thamrin, ada 2 jenis material.
Yang perama, jelas keramik atau sejenisnya, setebal kerakin atau material pedestrian itu, dan dipasang dengan selevel dengan permukaan.
Â
Dokumentasi pribadi/Seperti "jalur kuning" ini, yang dipasang selevel dengan permukaan pedestrian, dan materialnya keramik atau sejenisnya. Standard.
Tetapi, ada yang materialnya tipis, seperti vinyl, yang gampang dipasang, dan mungkin gampang juga terlepas, seperti yang terlepas di foto ini.
Jadi, sebenarnya sangat mudah untuk memasang kembali, asal ada orang yang memang bertugas untuk maintenance atau pemeliharaan!
Ketika aku sempat berada di sebuah area di Chiba, Jepang, aku melihat sendiri beberapa orang datang setelah petugas area itu telp untuk menggantu "jaluir kuning" yang sudah tidak kunung lagi, karena kotor.
2 orang petugas yang memelihara "jalir kuning". Ada seorang petugas di lapangan ini, menelpon dan beberapa saat kemusian, 2 orang ini datang, dan langsung memasang dengan material seperti vinyl yang ditempel. Sementara "jalir kuning" di sebelahnya, yang tidak kuning lagi, dibiarkan saja./ Dokumentasi pribadi
Â
Bisa dibayangkan?
Ketika "Jalur kuning" yang sudah kopr dan tidak kuning lagi, Jepang bela2in membuat "jalir kuning" baru, untuk penyandang disabilitas low-vision!
Masakan kita justru mengubah "jalur kuning" menjadi jalur abu2 atau jalur perak? Aduh .....
***
Lihat Otomotif Selengkapnya