Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

"Signage" di Jakarta, Ada Apa?

11 Juni 2021   16:48 Diperbarui: 11 Juni 2021   17:06 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi / Ini adalah stasiun sepeda yang disewakan kepada orang2 yang ingin memakainya. Dengan data online, sepeda ini sangat laku, terutama saat Hari Minggu.

"Pak, sekarang kan di Stasiun Setia Budi, lift mana yang ada di sebelah Hotel Le Meredien?"

"Ooo lift ini, bu", sambil menunjuk lift di ujung sana dan dia mengantar kami kesana.

Tetapi, setelah kami hendakmenuju lift tersebut, tiba2 si petugas meralat penyataan tadi,

"Eh ... salah bu, /itu lift seberang Le Meredien. Sudah benar lift yang tadi", ralatnya, padahal tadi kami sudah berada di lift yang benar.

Ketika aku melihat signage yang di gantung di plafond, ya memang benar, walau penunjuk arahnya aku merasa tidak jelas.

Dokumentasi pribadi / Signage yang digantung di plafond, untukku belum membuat mataku mengarah kesana. Signage nya kecil dan latar belakangnya warna hiram, walau tulisannya tetap terbaca.
Dokumentasi pribadi / Signage yang digantung di plafond, untukku belum membuat mataku mengarah kesana. Signage nya kecil dan latar belakangnya warna hiram, walau tulisannya tetap terbaca.
Menurutku, membuat signage, apalagi di tempat fasilitas umum yang ramai dan padat dengan banyak orang, signage haruslah "bersinar" dan "memaksa" mata kita melihat kea rah signage tersebut.

Karena, jika signage seperti ini, jika stasiun MRT ramai dan padat sementara petugas kewalahan, signage tidak akan terlihat dan kita pun kehilangan arah dan orientasi .....

Masih bagus, stasiun MRT di Jakarta baru hanya 2 arah saja dan Cuma 2 sisi jalan saja. Bagaimana jika nantinya stasiun MRT Jakarta ini terus berkembang? Akan bayak jalur2 keuarnya, akan lebih banyak juga, yang terseseat salah arah dan salah orientasi, hihihi .....

Dokumentasi pribadi / Signage arah jalan kereta memang jelas. Tetapi tidak ada lampu yang menyorot. Atau, paling tidak, warna laar belakangnya jangan hitam. 
Dokumentasi pribadi / Signage arah jalan kereta memang jelas. Tetapi tidak ada lampu yang menyorot. Atau, paling tidak, warna laar belakangnya jangan hitam. 

Karena walau dipakai stiker scotlight yang bersinar tetapi latar belakang warna hitam, mata kita tidak akan tertarik untuk meihat dan membacanya. Alhasil, kita bisa salah naik kereta, yang bertolak belakang .....

Masih banyak catatan2 ku tentang signage2 di jalur pedestrian protocol Sudirman -- Thamrin, Cuma salah satunya saja, apa yang aku tuliskan diatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun