Seningga, ketika pak Seman bertanya2 detail tenang keadaanku, sambil santai bukan seperti dokter yang akan mendiagnosaku, itu membuat otakku terangsang untuk bekerja!
Ketika pak Seman masuk ke pertanyaan yang cukup sensitive, tenang kata Dokter Gandhi di San Francisco,
"Kata dokter di Amerika, kamu hanya bisa berbarig saja, ya?"
"Jangan percaya! Kamu akan bisa ngapain saja yang kamu mau, termasuk bisa bekerja lagi! Asalkan aku disiplin untuk mengikuti terapi2 yang akan kamu hadapi beberapa bulan ini, ya!"
Pak Seman benar2 menegaskan aku, bahwa AKU AKAN BISA BERERAK LAGI, DAN AKU AKAN BISA BEKERJA LAGI!
Sungguh, aku benar2 excited, ketika terpaisku mengatakan demikian semangatnya! Dan aku bertekad untuk mengjalankan apapun yang diperintahkan oleh pak Seman dalam rencana terapi untuk pemulihanku.
Baru beberapa saat beliau ada di ruangku, aku sudh sangat merasa dekat, dan aku mengerti betapa Tuhan benar2 memberi terapis yang bisa mengayomiku serta seperti bapakku yang siap menerima keluh kesahku. Apalagi yang berhubungan dengan keadaanku sekarang ini.
Pak Seman bercerita, ambil aku berbaring. Sepertinya, beliau ingin mengajakku santai dalam melakukan serangkaian terapi2 beratku.
Beliau awalnya adalah seorang fisioterapi biasa di Rumah Sakit PGI Cikini, tempat aku diarawt saat itu. Dan, beliau diminta belajar sebagai therapist khusus stroke, ketika rumah sakit ini baru akan membuka Unit Stroke.
Pak Seman dibiayai untuk belajar di Jerman dan Pranscis sekian tahun, untuk mendalami terapi khusus stroke. Dan, beliau adalah salah satu trapist stroke handal di Indonesia! Dan, aku sangat beruntung, Tuhan menempatkan pak Seman di rumah sakit ini dan aku adalah salah satu pasiennya yang terparah .....
Beliau melanjutkan ceritanya.