Aku ingin berteriak, tetapi karena otakku yang masih meradang karena serangan stroke itu, menghambat teriakanku! Sehingga, aku hanya bisa meronta di tubuh kiriku, yang pastinya lemah!
Ketika brankarku diganti dengan btankar mobil ambulance dan btankar yang punya bandara itu dibawa masuk kembali, aku meronta dengan kuat!
Aku bisa berteriak2, sambil menangis! Benar2 menangis dan berteriak2 sekeras2nya, ketika brankan ambulance asuk ke mobil, dan pintu ambulance menutup ......
Aku benar2 ketakutn! Aku bersama siapa? Mereka siapa? Mengapa mereka tidak meunggu yang lain? Adikku? Bruder Frank?
Di dalam ambulance, dibgaian depan hanya adasupir ambulance dan seorang ibu2 judes!
Selama dalam amculance, aku hanya bisa berteriak2 sekeras2ny, merota2 denga  tubuh kiriku serta menangis menggerung2!
Suara2 ku yang mengguman, tentu tidak ada yang dimengerti oleh petugas2 ambulance itu. Dan, ibu2 judes itu sempat mengatakan,
"Diam, bu! Ibu tidak tahu diri ya! Sudah ditolong, tetapi malah mengamuk seperti itu!"
Dia melongonk ke belakang ambulance, dan aku memelolotinya!
 Aku tidak bisa berbuat apa2. Jika aku sehat, aku bukan hanya menjotosnya saja, tetapi aku akan membunuhnya!
Kurang aja sekali!Â