Berpikir dan Berdebat dalam Hati dan Pikiranku
Hari kesembilan aku terserang stroke berat, merupakan hari pertama aku benar2 bertekad untuk bangkit lagi 100%!Â
Selama sebelumnya, mood ku naik turun. Kadang2 aku merasa bisa menjalankan semua ini, tetapi kadang2 juga tiba2 aku merasa tidak mampu bahkan sempat dropt! Seperti kemarin, ketika kedua orang tuaku pergi meninggalkan aku sendiri.
Atau ketika kedua anakku pun, pergi meninggalkan aku sendiri, walau semuanya punya maksud baik untukku, mempersipakan kehidupan aku selanjutnya.
Ya, aku harus diam dahulu disini, karena aku memng tidak mampu apapun. Sedangkan kedua orang tuaku harus pulang untuk mempersiapkan kepulanganku ke Jakarta, walau entah kapan aku bisa terbang kesana.
Kedua anakku pun harus mempersiapkan masa depannya, dengan sekolah dan semua kegiatannya. Adik2ku pun harus pulang, untuk menghadapi rutinitas sehari2 mereka. Tinggal aku yang memang sedang tidak mampu berbuat apa2 .....
Pagi itu, hatiku berdendang.
Adikku, tinggal di hotel yang terdekat dengan rumah sakit ini, tempat aku dirwat dengan intensif. Entah, apakah hotel itu sama dengan hotel yang ditempati kedua orang tuaku kemarin, atau berbeda. Aku tidak pernah dibetahu, bahkan seteah aku "sembuh".
Aku pun tidak terlalu peduli, tentang apapun. Karena, jika aku mulai ingin tahu dan bertanya2, minimal bertanya2 dalam hatiku, biasanya rasa penasaran itu semakin membubung.
Akhirnya, jika aku tidak mempunyai jawaban atas pertanyaan2ku, otakku mulai berdenyut. Dan itu yang saat itu aku hindari ....
Pagi itu, suster datang seperti biasa.