Banyak sekali pertimbangan2 tertentu, karena seorang dengan pasca-stroke, berarti otak orang tersebut sudah mengalami kecacatan tertentu.
Memang cukup menakutkan, termasuk untukku, karena aku juga merupakan seseorang yang hobby travelling, apalagi ke pelosok2 dunia yang harus dilakukan dengan terbang.
Tetapi, sepertinya memang tentang ketinggian terbang serta tekanan udara adalah salah satu yang bisa mengakibatkan cedera otak bagi pasin pasca-stroke.
Sehingga,perlu diambil tindakan pncegahan untuk terbang, apalagi untuk aku yang baru saja 7 hari terserang stroke berat .....
Sangat penting untuk menghindari terbang dalam beberapa minggu pertama mengalami stroke.
Rentang waktu ini dapat mengungkapkan beberapa tanda terkuat dari gangguan mental dan fisik, sehingga memberi waktu kepada pasien pasca-stroke untuk melakukan penyesuaian adalah penting.
Dalam situasi apa pun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum membuat rencana perjalanan. Apalagi memulangkan aku dari San Francisco ke Jakarta, yang memakan waktu sekitar 24 jam, dengan ketinggian diatas 10.000 kaki di atas permukaan bumi!
Sebuah waktu yang teramat panjang dan tinggi, dan bisa membuat aku dropt bahkan mengalami hal2 buruk untukku!
Jadi, pasien pasca-stroke seperti aku, tidak boleh atau belum boleh terbang terlalu tinggi dan terlalu jauh, karena tekanan dalam pesawat itu akan membuat otakku pun bisa semakin bermasalah.
Jadi, sangat mengerti jika aku tidak bisa dipulangkan terlebih dahulu, karena memang belum bisa terbang!
Kedua, termyata juga bukan karena otakku yang memang belum mampu untuk berpindah Negara, juga belum ada yang bisa mengantar aku pulang ke Jakarta. Tentu, tidak mungkin keluargaku yang membawa aku terbang ke Jakarta!