Aku membuka mataku dan menyadari bahwa tubuhku semakin segar.
Dingin tetap mengungkungku. Aku selalu bergidig karena dingin yang menggigit dan aku tidak bisa membetulkan selimutku, karena tubuh kananku tidak bisa diajak berkompromi .....
Dari jendela, terlihat masih gelap. Lampu2 masih menyala. Di ujung sama, lampu2 yang membentuk tarikan seperti seutas tali,yang membentang menjaga jembatan Golden Gate.
Lampu2 kuning itu jelas memancarkan semangant dalam hatiku.
Suatu saat, aku akan kesana untuk membawa kedua anakku. Karena sekarang aku hanya bisa berbaring saja, dan idak bisa membawa anak2ku kesana ....
Saat itu, padahal beda 1 hari saja sebelum stroke menyerangku, aku sudah membawa anak2ku ke Golden Gate dan berfoto di titik2 cantik yang aku tah, untuk mengabadikan betapa megahnya jembatan terkenal di seluruh dunia itu.
Pagi itu, setelah suster menegakkan tempat tidurku dan memberikan bantak bear di tubuh kananku, aku selalu bisa melihat dari jendela ruang ICCU tepat aku dirawt secara intensive, sebuah kota San Francisco yang megah ......
Sebenarnya, kemarin rencana kami mau kesana, jika aku tidak terserang stroke.
Aku tahu spot2 mana untuk bisa berfoto2 cantik dengan Golden Gate, dan aku membayangkan, kedua anak2ku akan berlarian berteriak2, dan aku bisa menjepret kenangagn itu dengan latar belakang jembatan yang di cet merah itu.
Aku mengibaskan pikiranku yang semakin melantur, yang akhirnya aku meneteskan air tama, dan hatiku jatuh terpuruk~