Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

[Bab 3] Terapi Awal, Keluarga dan Musik

29 Mei 2021   15:35 Diperbarui: 29 Mei 2021   15:48 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Sebelum aku dipindahan ke ruang rawat biasa, suster yang selalu membantuku dan seorang petugas medis datang ke ruangku, untuk sedikit menterapi tubuhku. Aku ditidurkan, di tbuhku di geser dan di gerak2an.

Mungkin, supaya ketika aku dipindahan ke ruang rawat biasa dengan tempat tidur yang berbeda, tubuhku tidak akan sakit. Dan memang benar, aku merasakan tubuhku lebih enak dan segar .....

Sore itu, aku dipindahkan ke ruang perawatan biasa, yang berbeda lantai dari ruangn ICCU awalnya. Ruang itu lebih kecil, tetapi lebih nyaman, menurutku.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Ini ruang rawat biasa di St.Francis Hospital di San Francisco, dimana aku dirawat intensiv sekitar 10 hari, sebelum aku diterbangkan pulng ke Jakarta .....

Lebih hommy dan posisi tempat tidurku bersebelahan dengan jendela, berbeda dengan ruang ICCU yang besar, dan dingin.

Kamar perawatan itu, mempunyai toilet khusus untukku sebagai pasca stroke, yang bisa aku pakai dengan baik, ada TV serta tanpa mesin2 yang mengelilingiku.

Dalam pelepasa dari ruang ICCU, mesin2 itu harus dilepaskan dari tubuhku. Selang2 yang saling silang di tubuhku, satu persatu dilepas, dari jarum yang menusukku.

Hanya 1 jarum saja yang tetap menempel di tubuhku untuk bisa memasukkan cairan2 khusus untuk pemulihan tubuhku.

Kateter tetap ada, karena mereka tahu bahwa jika aku sering ke toilet, aku harus benar2 dipapah oleh suster, dimana rumah sakit itu tidak banyak memiliki tenagaa medis untuk pasien2nya. Diharapkan, pasien2 itu bisa mandiri.

Dan, seperti yan aku tahu, di semua instansi negara2 yang mempunyai tenaga manusia yang mahal, tentunya akan sedikit tenaga untuk bekerja. Termasuk rumah sakit yang aku dirawat waktu itu.

Sehingga, aku sangat mengerti jika kateter ku tetap masih ada ditempatnya, dan aku pun tidak keberatan jika itu terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun