Permasalahan2 rumah sakit PGI Cikini, memang banyak. Apalagi, berhubungan dengan persaingan antar rumah sakit modern. Apalagi juga, ini adalah rumah sakit "tua", yang sejak dulu memang berdasarkan KASIH, yang pastinya akan kalah bersaing dengan rumah-sakit2 Â modern.
Tetapi,
Ketika Rumah Sakit PGI Cikini ini, yang dikelola oleh Yayasan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia mengalami masalah besar dan krusial apapun itu, tidak seharusnyalah rumah sakit ini menjadi bersifat komersil, yang akan menghilangkan konsep pelayanan nya yang berdasarkan KASIH!
Sedih hatiku, seringkali tak terbendung, apalagi jika aku mengingat betapa bapakku dan tim, berusaha keras untuk mempertahankan existing serta master-plan. Tetapi, jika gossip itu benar2 terjadi, itu benar2 akan memporak-porandakan sejarah dan kepedulian .....
Dengan permasalahan2 yang dihadapi, termasuk dianggap tidak mampu untuk mengikuti perkembangan modernisasi rumah-sakit2 yang pesat belakangan, yang semakin dianggap tidak mampu mengikuti persaingan.
Dimana akhirnya, manajemen rumah sakit sepakat untuk mengundang investor untuk mendayagunakan lahan Rumah Sakit PGI Cikini.
Sepertinya, konsepnya adalah "bekerjasama" dengan investor dengan mekanisme system BOT untuk membangun Health Care Center.
Sebenarnya, sepertinya tidak ada masalah dengan investor yang mau untuk menyuntikkan dana besar untuk rumah sakit ini.
Apalagi, investor akan membangun rumah sakit modern, yang aka dioperasikan oleh RS PGI Cikini, dan investor akan membangun dan mengembangkan Non-Core Hospital Health dan Care Facilities (penginapan, riset dan laboratorium, restoran, farmasi, rumah duka, institusi pendidikan kesehatan, toko2 pendukung, dan sebagainya), yang dioperasikan oleh investor.
Tetapi, ada "tetapi" nya!
Bahwa, perbandingan antara pengelolaan Rumah Sakit PGI Cikini dan investor adalah sangat kecil! Berapa? Aku sendiri tidak tahu, tetapi gossip yang aku denar, sangat kecil! Astaga!!!