Bulan Februari 2013 aku pertama kami berbicara di Weekend Spirit, dan bulan Juni 2013, ada seorang bapak berumur awal 70 tahun yang terserang stroke, dan sangat terpuruk memanggilku datang ke rumah beliau.
Berbagai cerita dari beberapa teman baru pasca stroke, akhirnya aku memberanikan diriku untuk membangun "Komunitas Pasca Stroke", untuk saling berbagi, saling membantu dan saling menginspitasi.
Dalam pembenukkan komunitas ini, sambil berjalan aku mendapat banyak teman2 baru pasca stroke. Pak Didin, seorang pasca stroke lansia, yang menjadi anggota tertua, dan menjadi semangat dan mandiri setelah kami beberapa kali bertemu.
Bahkan pak Didin menjadi motivaror di gereja beliu, untuk menebarkan semangat bagi lingkngannya.
Adam mas Aji, seorang anak muda pasca stroke yang tersreang stroke pada waktu umur 19 tahun, and masih duduk di bangku kuliah. Yang akhirnya, dia sempat terpuruk beberapa saat, sebelum mulai bangkit dan mandiri.
Perlahan tapi pasti, komunitas pasca stroke yang aku bentuk ini, semakin banyak anggotanya, yang aku bentuk lewat fan-page Facebook. Sehingga, lama kelamaan komunitas yang berembang dengan cukup pesat ini, melebarkan sayapnya dengan menambahkan konsep2 disabilitas sebagai bagian dari warga komunitas pasca stroke.
Komunitas itu, menjadi lebih besar, dengan kunamakan,
"Komunitas Insan Pasca Stroke @ Disabled : Berkarya dalam Keterbatasan"
Kami berkumpul seiap periodic beberapa bulan dan biasanya mereka datang ke rumahku di Tebet. Yang kami lakukan tentu hanya bercada, bercerita, menginspirasi, serta membangun kemandirian. Ya, begitulan mulanya .....