Lain lagi, ketika desain arsitektural sebuah rumah atau bangunan2 fasilitas publik dengan pengguna disabilitas netra, yang tidak bisa melihat, serta disabilitas rungu, yang tidak bisa mendengar. Desainnya harus khusus.
Misalnya, untuk disabilitas netra, harus mempunyai "pegangan" supaya si pengguna yang tidak bisa melihat ini, dengan desain khususnya. Bisa mendsain di lantai denan jalur2 untuk tongkat putihnya, atau di desain di dinding seperti foto dibawah ini.
Dinding2 ini disebut "dinding sensorik"Â untuk membantu si penderita menguasai mobilitas dan ketrampilan orientasi mereka.
Bagaimana denan pintu bagi sebuah rumah dengan pengguna disabilitas diatas kursi roda?
Karena aku adalah seorang disabilitas diatas kursi roda, aku merasakan sendiri bahwa jika aku membuka atau menutup pintu untuk pintu swing standard, akan susah sekali, karena aku harus beberapakali memajukan atau memundurkan kursi rodaku untuk membuka atau menuup pintu swing itu.
Sehingga, pintu sebaiknya dengan model pitu geser, seperti foto dibawah ini.
***
Ruang2 arsitektura inklusi dan ramah disabilitas, sebenarnya tidak terlalu berbeda, kesuali dengan modifikasi2 yang dibutuhkan.