Sama sekali tidak ada anak tangga, sehingga ketika ibuku masih ada sekarang dengan usia 78 tahun, menjadi ibu nyaman untuk bergerk tanpa kesulitan.
Dan untukku, yang sejak 10 tahun lalu sebagai pasca-stroke lumpuh tubuh kaan, sehingga aku sedikit kesulitan untuk bergerak, tetapi berkat desain almarhum papaku, aku sama sekali tidak kesulitan.
Dan, walau rumah kami, dan kamar kami di lantai atas, kami pun nyaman untuk naik turun tangga. Mengapa?
Karena papaku benar2 merencanakan nya dengan sangat baik!
Setiap anak tangga, hanya setinggi 10 cm (biasanya sekitar 15 cm -- 20 cm), dan lebar anak tangga sebesar 30 cm (bisanya sekitar 20 cm -- 25 cm) membuaat kami, aku dan ibuku, nyaman untuk naik turun tangga!
Nyaman karena membuat aku yang cacat serta ibuku yang berusia 78 tahun, tidak kesulitan untuk bergerak!
Dan aman, karena aku sebagai kaum disabilitas lumpuh tubuh kanan, aku bisa berjalan tanpa was-was karena perbedaan permukaan lantai, serta aku pun nyaman bergerak diatas kursi roda ajaibku jika aku capai berjalan .....
Konsep "form follow function" di rumah ini benar2 terwujud. Bentuk mengikuti fungsi. Fungsinya adalah rumah tinggal yang aman dan nyaman, dan bentuknya pun sesuai.
Walau mungkin rumah ini mungkin tidak semodern dan tidak sebombastis bagi eberapa arsitek atau orang lain, tetapi rumah ini benar2 sangat nyaman dan aman untukku dan ibuku.
Ditambah lagi, realitasnya rumah ini menjadi "sebuah seni yang berpusat pada tubuh", yang artinya fungsi2 tubuhku dan ibu yang harus mendapat fasilitas2 khusus, karena aku yang lumpuh dan ibu yang sudah berumur .....