Â
Â
Semua juga tahu, jika masak yang palung gampang dan cepat adalah masak nasi goreng. Dengan catatan, nasi nya sudah ada, tanpa menanak nasi dahulu. Jika menanak nasi dan langsung di goreng, justru nasi gorengnya tidak selezat kalau nasinya sudah menginap semalam.
Nah .....
Seorang mahasiswa rantau seperti Michelle, pasti dia punya masakan2 sisa semalam dan besok pagi dipanasin lagi untuk makan pagi.
Itu yang aku lihat selama aku menjenguk Michelle di Jepang, kapan pun itu. Jika dia bawa makanan dari minimart karena memang diberikan oleh owner minimart Seven Eleven tempat dia bekerja, biasanya selalu habis dan untuk besok pagi pun, biasanya sudah ada dari minimartnya.
Tapi, jika dia tidak membawa makanan dari Minimart Seven Eleven, berarti dia merasa bosan, dan memilih untuk mmasak di rumah saja.
Suatu saat, pagi2 dia menanak nasi dengan rice cooker. Tidak banyak, hanya untuk makan pagi dan sisanya untuk makan malam sekali, setelah pulang kerja. Makan pagi yang paling prktis adalah mie instan dengan nasi!
Hahahaha .....
Dimanapun dan kapanpun, anak2 muda itu pasti mie instan adalah yang terenak untuk mereka!
Saat itu, pulang dari kerja jam 23.00 malam, setelah mandi dia mengambil beberapa peralatan masak memasaknya untuk membuat ...... nasi goreng!
Hmmmmmm, aku belum pernah merasakan  nasi goreng buatan Michelle, nih! Karuan saja, kuiyakan untuk makan bersama hanya dengan nasi goreng dan beberapa gorengan sayur ......
Berhubung dia tidak suka bawang putih, bahkan bawang merah, dia memasak nasi gorengnya dengan bawang Bombay! Hahaha, biarkan saja. Jadi, dia memotong2 bawang Bombay untuk nasi goreng kami, yang sempat membuat matanya berair, hihihi .....
Dengan bumbu2 yang ada di rumah, kecap manis, kecap asin, saos teriyaki kesukannya dengan garam serta bumbu rahasianya, yang dia beli di Jepang, dia memasak dengan gembira. Padahal, saat itu sudah jam 24.00 malam, dengan tubuh cape, tetapi aku melihatnya selalu gembira dan bahagia.
Benar2 dia "tersihir" dengan negeri cantik impiannya, dan berusaha dan berjuang sekuat2nya untuk bisa "Tinggal di rumahnya Nobita yang ada Doraemonnya" ......
Jadi, mengapa aku harus kawatir dengan sepak terjangnya setiap hari disana? Dia kan tegar, kuat dan tetap semangat, walau sudah tengah malam dia masih di dapur untuk memasak sendiri makan malamnya, dan jam 7.00 besok pagi, dia sudah harus pergi lagi untuk kuliah .....
Taraaaaaaa ......
Akhirnya tidak lama kemudian, nasi gorengnya sudah selesai. Nasi goreng ala Michelle tanpa bawang2an, dengan bumbu rahasinyanya, persembahan untukku, untuk kita makan bersama ......
Dokumentasi pribadi
Nasi goreng buatan Michelle, khusus untukku. Karena aku suka bawang utih, dan aku tahu dia tidak suka, aku selalu bawa dari Jakarta bawang putih goreng. Dan kuminta potong2 daun bawang untukku.
Dan akhirnya dia sendiri yang memasak bakmi gorengnya. Bukan bakmi instan tetapi waktu itu dia membawa bakmi kering dari minimart, untuk dimasak dengan bumb2 khas Jepang nya.
Â
Dokumentasi pribadi
Bakmi besar goreng, denagn bumbu soba khas Jepang. Michelle sangat apik untuk memasak sendiri, ditengah makam saat itu, untuk makan malamnya setelah pulang kerja. Â
Selesai?
Belum, ternyata!
Dia membuka leari es nya, memotong2 wortel dan beberapa sayr yang tersisa. Bukan untuk dimasak dengan bumbu, tetapi membuat bakwan. Cepat sekali dia memotong2 dan menggorengnya.
Â
Dokumentasi pribadi
Michelle hanya membuat 3 buah bakwan untukku dan dia sendiri. Tidak lama kemudian, bakwan itu selesai untuk siap dimakan bersama ......
Cukup cepat dia memasak dan selesailah, dan kami masak bersama. Nasi goreng ala Michelle, cukup enak tanpa bawang putih dan bawang merah sebagai bumbu. Dia hanya mengupas bawang Bombay, karena memang yang ada Cuma bawang Bombay di apartemennya.
Tetapi, aku sudah siap dengan bawang putih gorengnya yang aku bawa dari Jakarta, serta daun bawang hijau segar, membuat nasi gorengnya semaik nikmat! Tengah malam ditemani anakku tersyang, dan dimasakan nasi goreng dengan bumbu "cinta", apa yang aku cari lagi?
Oya, gorengan bakwanya di goreng dengan tepung jadi, yang kubawa dari Jakarta. Tentu enak, apalagi digoreng panas2 dan langsung dimakan!
Ini adalah kebahagiaanku yang terbaik!
Sedangkan bakmi goreng soba nya, rasanya benar2 "Jepang banget", bumbu soba tanpa bumbu dasar bawang2an, dan tanpa campuran apapun!
Hahahaha ......
Dia yang selalu memesan bakmi goreng (jika di restoran di Jakarta), Cuma bakmi saja. Sedangkan jika ada otongan2 ayam atau daging, selalu tidak dimakan, dan disisihkan, dan jika aku mau, akhirnya aku yang makan potong2 ayam atau daging, yang dia tidak makan!
Coba, itu!
Bagaimana seorang ibu akhirnya tidak menjadi gemuk, karena jika makan bersama dengan seorang anaknya, dan makanan anaknya idak habis atau bersisa, ibu itu pasti menyelesaikan sisa2 makanan anaknya dengan banyak alasan .....
Jadi, ketika Michelle sudah bisa memasak sendiri tau membeli makanan sendiri, dia akan memesan atau memasak makanannya sendiri, sesuai dengan apa yang dia mau.
Wajar, dan sangat manusiawi!
Aku Cuma tersenyum. Begitu juga aku, ketika aku sudah bsa melakukan sendiri atau sudah bisa membeli sendiri karena sudah bekerja, aku pun membeli apa yang aku suka sesuai dengan keinginanku, bukan keinginan orang tuaku.
Aduh ..... aku benar2 tersentak!
Ketika di Jakarta, dan aku berusaha memberikan yang terbaik MENURUTKU, tetapi menurut Michelle, bukan yang dia mau. Dia tetap menerimanya, dengan sembunyi2 menyisihkan yang dia tidak suka .....
Hahahahaha, benar2! Senjata makan tuan .....
Tetapi, sudahlah. Semua sudah terjadi, dan kami sudah saling memahami. Aku biaran dia untuk memilih hidupnya sendiri, termasuk memilih memasak tanpa bumbu dasar, dan tanpa campyran apa2, untuk bakmi goreng soba nya, sendiri ....
Malam itu, kami makan bersama sambil bercanda, dan setelah itu, kami tidur dengan bahagia. Kupeluk Michelle, kucium dia setelah dia terlelap dengan cepat .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H