Selama 10 tahun lebih aku sebagai bagian dari kaum disabilitas dunia pemakai kursi roda, aku sudah beberapa kali ke luar negeri. Di benua Eropa, Asia dan Amerika. Walau sebelum terserang stroke pun, aku sudah keliling dunia, tetapi aku belum ikut mengamati tentang kepedulian bagi disabilitas, karena aku masih sehat .....
Bukan aku tidak peduli dengan disabilitas, bukan. Aku sangat menghormati mereka, tetapi karena aku tidak berada di dunia itu, tubuhku masih lengkap dan keberadaanku sebagai seorang arsitek, masih belum mengatasnamakan "kaum disabilitas" dalam desain2ku.
Itu sangat wajar!
Sehingga, traveling keluar negeri pada saat aku masih sehat, fokusku adalah pengamatan perkotaan secara umum bagi warga dunia, dan porsi isabilitas memang sangat kecil.
Tetapi, ketika dalam 10 tahun belakangan ini dan aku ada di dalam dunia disabilitas, dan aku sudah juga mengamati 3 benua, dari 4 brnua yang akan aku amati serta riset2 kecil untuk kepedulian tentang disabilitas, aku melihat tentang "bagaimana Jepang sangat peduli tengang disabilitas".
Tentang Eropa dan Amerika, akan aku bahas segera, dan tentang Australia pun awal tahun 2021 jika Tuhan berkenan, aku akan mengamati di beberapa kota di Australia tentang ini.
Artikel ini, akan aku bahas tentang "bagaimana Jepang tentang kebijakkan2 nya bagi warga nya terutama untuk disabilitas" .....
***
Menurut Jepang, keadaan aksesibilitas di Jepang telah meningkat secara dramatis dalam beberapa dekade terakhir dengan dorongan ke arah fasilitas "bebas hambatan" yang dapat dinavigasi dengan kursi roda, bus non-step, toilet multiguna dan lift lebar dengan tombol2 yang diturunkan.
Walau, masih ada banyak tantangan. Tentu saja deminian jarena biasanya yang mendesain fasilitas2 ini adalah non-disabilitas, dimana mereka masih mampu melakukan dengan kesempurnaan tubuh mereka, sehingga asilnya kurang sempurna.
Sungguh sangat wajar, seperti aku dahulu!
Tetapi, Jepang terus berusaha untuk meningkatkan pelayanan2 di ruang2 publik khusus untuk disabilitas, sehingga hasilnya meamng menuju dan lebih sempurna dari dekade ke dekade ini, seperti yang aku baca sesuai referensi2nya.
Untuk jalan2 di pusat kota modern dan distrik yang baru dibangun kembali cenderung memiliki trotoar yang relatif luas dan berdedikasi dengan trotoar2. Di tempat lain, trotoar cenderung sempit atau terpisah dari lalu lintas kendaraan hanya dengan garis putih.
Dokumentasi pribadi
Beberapa kota besar di Jepang, mampu membedakan jalan raya dengan trotoar dan khusus trotoar untuk pedestrian saja, hal ini benar2 para disabilitas akan merasa nyaman dan aman.
Jepang termasuk "Negara tua", sehingga ketika jaman dulu mereka belum peduli entang disabilitas, dekade2 sekarang ini mereka benar2 peduli untuk semua warganya, termasuk disabilitas.
Di kota2 tua dengan bangunan tua di Jepang, cenderung memiliki tata ruang interior yang sempit. Akibatnya, toko2 dan restoran yang berlokasi di gedung2 seperti itu mungkin sulit untuk masuk dan bernavigasi dengan kursi roda karena kurangnya ruang dan kehadiran tangga.
Walaupun beberapa daerha di Jepang masih belum di upgrade untuk kepdulian tentang disabilitas, mereka pun sudah cenderung sangat mudah diakses. Menggunakan kursi roda khusus untuk travelling, umumnya akan menjadi keuntungan untuk menavigasi kota2 di Jepang.
Bagi disabilitas, biasanya akan kesulitan untuk mengakses bangunan2nya. Tetapi di Jepang, aku bisa menyatakan bahwa semua bangunan di Jepang bisa diakses sesuai dengan kebutuhan.
Tetapi, bagaimana dengan transportasinya?
Itu juga menjadi konsern bagi disabilitas, bagaimana mereka bisa mengaksesenya ......
Kereta commuter dan  Shinkansen
Selama beberapa dekade terakhir, banyak upaya telah dilakukan untuk melengkapi stasiun kereta api dan kereta bawah tanah dengan eskalator, lift, dan lift tangga; tetapi beberapa stasiun - terutama di luar pusat kota - tetap sulit digunakan untuk pelancong dengan keterbatasan mobilitas.
Itu pun sangat wajar. Tetapi aku menyatakan, walau kita keluar kota bahkan ke pedesaan2 di Jepang, semua stasiun kereta tetap ada akses nya. Walaupun mungkin sebenarya butuh lift untuk naik ke lantai atas atau bawah, mereka menyediakan "lift tangga".
Â
Juga, di stasiun tertentu, hanya beberapa pintu masuk yang dapat diakses, yang dapat mengakibatkan jalan memutar. Emutar, dalam artian karena tangga terlalu semit sehingga harus lewat tangga yang lebih besar yang sudah dilengkapi dengan lift tangga.
Saat menggunakan kereta, pengguna kursi roda harus meminta tolong staf di gerbang tiket. Staf stasiun akan memandu penumpang ke peron (beberapa stasiun membutuhkan penggunaan lift khusus yang tidak diperbolehkan orang non-disabilitas naik lift tersebut).
Membantu naik dan turun menggunakan ramp mobile, dan menelepon terlebih dahulu sehingga akan ada staf yang menunggu di titik transfer dan tujuan.
                                                                Â
Â
Bus Umum
Mayoritas bus kota saat ini adalah bus, yang pengemudinya akan menarik sedekat mungkin dengan trotoar dan keluar jalan untuk pengguna kursi roda. Area tempat duduk prioritas pada bus kota mungkin memiliki kombinasi kursi yang dapat dilipat dan / atau bagian tanpa kursi untuk kursi roda.
Â
Bus jarak jauh dan bus bandara, di sisi lain, cenderung tidak mengakomodasi pengguna kursi roda. Kursi roda bisa diletakkan pada bagasi bus luar kota, tetapi si penderitanya sendiri harus digendong untuk bisa duduk di atas bus. Biasanya, di dudukkan di baris depan, terdekat dengan pintu keluar/masuk.
Taxi dan mobil penyewaan
Taksi dengan landai kursi roda atau kursi khusus yang berputar ke arah luar untuk naik lebih mudah telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, banyak taksi belum dilengkapi dengan landai dan mungkin sulit untuk naik. Sementara kursi roda lipat akan dengan mudah masuk ke bagasi taksi biasa, yang tidak lipat mungkin tidak.
Â
Banyak outlet penyewaan mobil menawarkan kendaraan yang dapat diakses kursi roda yang dikenal dalam bahasa Jepang sebagai fukushi shary. Harga mereka tidak jauh berbeda dengan menyewa kendaraan berukuran biasa yang serupa.
Perhatikan bahwa sebagian besar perusahaan penyewaan mobil mendaftarkan kendaraan yang dapat diakses kursi roda di situs web Jepang mereka, tetapi tidak pada yang berbahasa Inggris. Akibatnya, panggilan telepon akan diperlukan.
***
Bagaimana dengan toilet disabilitas di Jepang?
Aku sudah banyak menulis tentang ini, dan pada kemyataannya toilet disabiiltas di Jepang ini adalah YANG TERBAIK dibandingkan dengan toilet2 disabilitas di negara2 lain, termasuk Negara super power Amerika Serikat.
Sengan berbagai fasilitas dan material2 yang fungsonal dan efektif, toilet2 disabilitas mampu berada di nomor pertama, menurut yang aku saksikan sendiri selama 10 tahun belakangan ini .....
Lihat tulisan2ku,
Sebenarnya, Bagaimana Standardisasi [Minimal] untuk "Toilet Disabled?"
Konsep Standard Toilet Disabilitas untuk "Kaum Disabilitas"
Toilet Disabled di Jepang, Memang Prioritas!
Jika untuk toilet saja Jepang sangat memperhatikan, pastinya untuk ruang-ruang publiknya seperti hotel, restoran-restoran atau mall, bahkan untuk tempat-tempat wisata, Jepang memang terdepan!
Dan, hal itu aku saksikan sendiri. Menjalani traeling keliling jepang dngan kursi roda ajaibku sendiri, dan aku mampu mandiri luar biasa, selama aku di negeri Sakura ini ......
Disabilitas di Jepang, memang luar biasa dimanjakan ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H