Sepanjang jalan di gang kecil tersebut, sudah banyak toko2 yang menjual berbagai pernak pernik dan panganan2 lokal. Dengan teriakan2 penjual yang menjajakannya. Menarik sekali untukku. Tetapi kami dikejar waktu, jika tidak mau kemalaman sampai di Tokyo.
Hmmmm ......
Aku hanya bisa menikmati pandangan yang unik khas local Jepang. Banyak terlihat wisatawan2 lokal dan manca Negara. Bahkan, banyak wisatawan2 dari Negara2 barat, dengan bahasa non-Inggris, seperti beberapa bahasa dari Eropa.
Mereka menikmati suasana sore yang cerah, walau sebentar lagi akan turun hujan.
Ada 8 kolam disana, merupakan kolam yang mendapat air dari salju yang mencari dari Gunung Fuji, dan menyaring lava berpori beribu tahun lalu dan menghasilkan mata air yang sangat jernih yang dihormati oeh penduduk setempat.
Kami berjalan keliling desa ini, sebuah desa yang sunyi dengan rumah2 kecil, layaknya desa. Ada 8 kolam2 bear yang memang menjadi titik tujuan wisata disana. Tetapi, banyak 1 kolam besar yang memang di garap untuk tempat wisata.
Kolam besar itu dihuni oleh ikan2 Koi besar2, yang dilegendakan sbagai ikan suci. Ikan2 Koi itu terlihat jinak. Jika kita mendekat, mereka bergerak kea rah kita dan memamerkan moncong2nya yang terus bergerak, seraya kelaparan.
Kolam2 yang lain, sepertinya tidak digarap sebagai titik wisata, dan dibiarkan seadanya. Tujuannya, bukan karena tidak mau menggarap, tetapi untuk menciptakan suasana di masa2 jayanya, sebagai "kolam purba".
Kolam2 itu dibiarkan rerumputan menyemak, dan bahkan di beberapa kolam tidak terlihat sebagai sebuah kolam, karena hampir semua bagian tertutup semak.