Begitu pikirku. Tetapi, semangatku terus mencambukku! Dengan doa sambil mengendarai kursi roda ajaibku, aku naik ke Pillman Hotel, dan meninggalkan beberapa temanku yang terus sibuk membantuku. Aku harus menyegarkan diri dan aku harus menerima apapun yang terjadi.
Konsekwensiku menag berat! Dengan pamerana sebesar ini, tanpa ada EO tanpa ada yang bertanggung jawab, secara detail, aku tahu semua resiko2nya. Walau aku tahu, aku tetap melakukannya, bukan?
Sehingga, tanggung jawabku benar2 terletak di oundakku sendiri. Jika Dirjen datang dan menemukan pameranku berantakan, konsekwensinya adalah ditahun depan ku akan semakin sulit untuk bisa berkarya ......
***
Do hotel, aku menumpahkan kesedihanku di kamar mandi. Ibuku siap untuk turun, anak2 mba Novie pun siap untuk turun. Wajah ku yang lesu pun tidak luput dari mba Novie dan ibu. Aku bercerita singkat, dan mempersilahkan melihat sendiri, tapa aku berlama2 dalam kesedihanku.
Aku mansi cepat, memakan beberapa cemilan dngan cepat, memakain baju Yukata Merah dan Obi serta Pita kuningku, siap turun dan menyambut tamu-tamu ku.
Aku turun lagi ke venue di Central Pak Mall lantai LG dengan ibu, dan sudah memakai Yukataku, juga ibuku. Wajahku suah tenang, dan tersenyum pasrah.
Begitu aku sampai di area pameranku.
Astagaaaaaaa..
Semua sudah selesai dengan baik, raph dan cantik!
Tidak ada sama sekali sisa2 keributan dan barang2 yang tercecer! Semua rapih! Semua cantik! Bahkan, diorama kereta Shinkansen, diorama Castle Jepang dan pernak pernik souvenir Jepang pun, tersusun dengan cantik sesuai yang aku bayangkan!