Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Basah Oleh Keringat dan "Mager" di Tokyo, Karena Kelembaban Tinggi

11 September 2019   11:03 Diperbarui: 11 September 2019   11:11 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suhu udara terntinggi "hanya" 35 derajat Celcius dan terendah 30 derajat Celcius. Jika hujan rintik (shower), justru aku sangat senang, karena udara sedikit sejuk!

Suhu udara di Tokyo musim panas 2019 ini, sekali lagi kukatakan adalah setara dengan suhu udara di Jakarta, sebenarnya. Tetapi, karena kelembabannya sangat tinggi, membuat seakan suhu udara jauh melebihi dari 35 derajat Celcius.

weather-and-climate-com-5d7871f2097f3633bc400242.jpg
weather-and-climate-com-5d7871f2097f3633bc400242.jpg
                                                                                                                      www.weather-and-climate.com

www.stastistikjakarta.go.id
www.stastistikjakarta.go.id
                                                                                      

Dari referensi yang aku baca, ternyata di bulan Agustus, tingkat kelembaban di Tokyo berada di titik2 tertinggi setelah bulan Juli, yaitu hampir 80%, sedangakan justru di Jakarta, bulan Agustus tingkat kelembabannya dibawah beberapa strip dari Tokyo, dan justru di titik rendah, dibandingkan titik kelembaban di bulan Februari di Jakarta.

Dan, ternyata memng semakin kesini, karena global warming, semakin tidak menentulah semuanya, yang berhubungan dengang bumi. Dan itu adalah salah kita (manusia) sendiri ......

***

Ok lah .....

Ini adalah hanya perbandingan, antara titik kenyamananku berada di Jakarta, disbanding dengan berada di Tokyo. Yang jelas, ketika musim panas seperti ini, Michelle harus keluar dana lebih banyak dibandingkan dengan di musim2 yang lain di Jepang.

Mengapa?

Karena, jika tidur malam kami hrus memakain AC full, jika tidak mau kepanasan sungguh! Karena kelembaban yang sangat tinggi, kami berbaring pun terasa sangat sangat panas!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun