Selang beberapa menit, aku meminta Michelle untuk memotretku dengan latar belakang pintu gerbang Chokin Buddist Temple. Michelle tidak mau masuk untuk memotretku di depan kuil.
Katanya, "Serem, ma" .....
![Aku dengan latar belakang pintu gerbang Chokin Buddist Temple, Chiba Castle](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/06/17/chokin3-5d07b1cf097f367e3d341402.jpg?t=o&v=555)
![Aku dengan latar belakang pintu gerbang Chokin Buddist Temple, Chiba Castle](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/06/17/20190317-133139-0-5d07b1dc097f3604695f9c32.jpg?t=o&v=555)
Sekarang, aku tidak menemukan sama sekali referensi tentang kuil Chokin ini di internet. Sama sekali tidak ada. Padahal, selama ini untuk mendapatkan referensi untuk tulisan2ku, walau hanya sedikit pasti aku menemukannya. Tetapi, aku sudah berminggu2 tidak menemukan sama sekali referensi tentang ini .....
Jadi, yang aku dapatkan hanya sekdar foto diri dengan latar belakang kuil itu. Saang sekali, ketika aku menjadi tidak sabar untuk tidak mempostingnya.
Semoga, walau cuma sekedar perasaan2ku sewaktu aku disana yang cukup mistis, tulisan ku ini mampu memberikan sebuah makna dan inspirasi tentang sesuatu yang berbeda, dari sebuah Negara teknologi, tetapi tetap sangat mempertahankan  religiusitas, sebagai "negeri kuil" ......
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI