Torii adalah sebuah pembatas kuil Shinto, antara kawasan tinggal manusia dengan kawasan suci tempat tinggal Kami. Selain itu, sebuah Torii berfungsi untuk pintu gerbang kuil pemujaan. Bentuk Torii berupa 2 batang palang sejajar yang disangga dengan 2 batang tiang vertical atau kolom besar.
Kami adalah roh atau fenomena yang disembah dalam agama Shinto. Adalah unsur alam, hewan, serta roh-roh yang dihormati. Banyak dianggap sebagai nenek moyang.
Kuil Inage Sengen Jinja, merupakan kuil agama Shinto yang didedikasikan untuk dewa-dewa pengiriman. Merupakan kuil kuno berumur lebih dari 1200 tahun. Kuil ini pernah runtuh dan dibangun kembali sekitar tahun 1187 dan dibangun kembali ke arah Gunung Fuji, sampai selama periode Edo.
Kuil yang sudah dipugar beberapa kali, yang terakhir tahun 1984
japan-web-magazine.com
Terakhir, kuil ini direnovasi lagi tahun 1984.
***
Kuil Inage Sengen Jinja ini ternyata sangat besar. Naik turun, berkelok-kelok, dan sampai menyeberang jalan utama Inage. Tetapi, termyata ketika aku googling sangat sedikit ulasan tentang kuil ini. Entah kenapa, tetapi yang aku pikirkan adalah mungkin karena Kuil Inage Sengen Jinja berada bukan di daerah wisata, sehingga ulasan tentang ini pun sangat terbatas.
Pagi itu, suasana di Inage Chiba sangat cerah dan cerita. Inage bukan sebuah kota besar, bahkan sepertinya lebih kecil dari kota Funabashi. Tetapi lebih besar dari kota Funabashi Hoten, tempat apartemen Michelle.