Jadi, ada sisi yang cukup luas untuk kursi roda (minimal 90 cm), untuk kursi roda "parkir" dekat closet, supaya mereka bisa berpindah, tanpa minta bantuan orang lain.
 Wastafel atau lavatory toilet disabled
Â
Â
Lalu, wastafel nya jangan tertutup di bewahnya, supaya kursi roda bisa "masuk. Cermin "menunduk" supaya pengguna kursi roda bisa bercermin.
Tempat sampah toilet disabilitas
Tempat sampah, sebenarnya bukan sekedar untuk membuang sampah. Apalagi di toilet disabled. Untuk di toilet umum, jelas harus ada 1 tempat sampah di cublicle kecil dan di bawah wastafel bersama.
Tetapi untuk di toilet disabilitas, MINIMAL ADA 2 TEMPAT SAMPAH, di sekitar closet dan di dekat wastafel. Atatu juka ruangan kecil, tempat sampah bisa berada di tengah antara closet dan wastafel. Karena jika tempat sampah terletak di dekat pintu, disabilitas susah untuk membuangnya :
Sampah tissue akan dilempar kea rah tempat sampah, tapi lebih banyak meleset. Sehingga, sampah tissue bertumpuk di lantai.
Atau, sampah tissue dibuang ke closet, sehingga closet akan mampet. Jika tissue adalah bukan tissue yang larut dalam air.Â
Tombol emergensi, dengan warna merah dan diletakkan di dekat closet. Disabilitas bisa drop, jika berada di atas closet, sehingga dia membutuhkan bantuan. Bisa dengan tombol, atau dengan tali penarik. Dan tombol emergensi, akan langsung terdengar ke ruang "emergensi", klinik atau manajemen.
Baca juga: Taman Dukuh Atas dengan "Viewing Deck", yang Tanpa Fasilitas Disabilitas
Tempat sabun, tissue, hand-dryer, sebaiknya dengan benda2 otomatis, untuk memberi kenyamanan2 bagi disabilitas. Tempat tidur dewasa, sangat dibutuhkan! Mereka sebagian memakai diapers (pampers), dan jika tidak ada tempat tidur (yang bisa di lipat/dibuka tutup), bagaimana mereka untuk memasang diapers? Butuh tempat untuk menggelar diapers, dan disabilitas duduk atau bebaring diatasnya, dan dipakai.