Di lantai atas itu, kita tidak merasa berada di atas dataran Bunkyo, karena di desain seperti berada di permukaan tanah, termasuk taman dan pepohonan besar. Dome raksasanya pun berada di lantai atas. Apa artinya?
Kekuatan struktur dan pondari Tokyo Dome City, sesuai dengan konsep 'negara teknologi'. Artinya, sangat kuat. Strategi desain yang cantik, ketika justru di permukaa dataran Bunkyo, lebih diutamakan sebagai bagian dari service, termasuk parker mobil.
Di lantai 1 ini, sebagai "pedestrian bertingkat" dari Tokyo Dome City, menjadi pusat keramaiannya.
Mungkin, bagi yang belum pernah kesini, agak susah membayangkannya, bagaimana Tokyo Dome city mengangkat konsep "pedestrian bertigkat", sebagai suatu usaha besar untuk mengahsilkan ruang public spot wisata, di ibukota Tokyo, yang relative "sempit".
Tokyo mematok harga tanah yang cukup tinggi untuk membangun, dan juga karena kota ini sangat padat dengan warga local. Tetapi, tidak ada yang tidak mungkin, ketika kita beruaha berpikir jauh. Konsep arsitektural yang kita bisa pelajari, tidak ada yang mustahil.
Dengan konsep cantik ini, Tokyo bisa membangun public space lengkap, walau hanya berada di aas permukaan tanah yang terbatas. Tokyo Dome City pun, terus membangun dengan 'hati', untuk tetap mengupayakan yang terbaik baik kaum disabilitas, walau harus naik dan turun, untuk menikmaktinya disana.
Dan Tokyo Dome City, membuktikannya .....
Sebelumnya :
Jika Bosan dengan "Jepang Banget", Datanglah ke Tokyo Dome City di Bunkyo