Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mencoba Berbagai Moda Transportasi Keliling Tokyo

29 Januari 2018   15:44 Diperbarui: 30 Januari 2018   03:48 2115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi. Aku di dalam kereta bawah tanah menuju Asakusa dari Asakusa-Bashi

Bus adalah salah satu trasportasi andalan juga. Untukku pun cukup nyaman, apalagi supir bus selalu siap untuk membantu, dengan membuka ramp untuk kursi rodaku bisa naik dan turun bus, dan memastikan aku nyaman berada di dalam bus. Tetapi bus cukup terkendala untukku, karena jika sudah keluar dari bus, aku akan bisa tersesat juga.

Stop di halte bus, belum berarti aku aman dan nyaman, karena mungkin aku harus menyeberang jalan untuk mencapai tujuan. Atau juga karena papan dan map penunjuk jalan di halte minim bahasa Inggris, aku akan cukup kesulitan. Walau bus juga alternative transportasi untukku.

Meski wisatawan cenderung lebih memilih kereta, bus ini sering menjadi alternatif yang baik untuk kereta, namun sulit untuk menemukan jalan di sekitar lingkungan yang tidak diketahui dan menemukan bus yang tepat untuk digunakan. Itu adalah kendala untuk turis, termasuk untukku.

Dokumentasi pribadi. Supir bus pun siap membantu untuk membawa 'mobile ramp' untuk naik dan turun bus di Jepang
Dokumentasi pribadi. Supir bus pun siap membantu untuk membawa 'mobile ramp' untuk naik dan turun bus di Jepang
Jika arahnya terlihat terlalu sulit, jangan ragu untuk bertanya kepada supir bus, karena mereka biasanya sangat banyak informasi daa jangan lupa, bahwa supir bus pun tidak semua bisa berbahasa Inggris. Jika bisa pun, minim perbendaharaan, katanya.

Ongkosnya 210 yen, harus dibayarkan saat memasuki bus. Termasuk murah, walau sangat mahal bagi Indonesia. Perusahaan bus utama adalah Toei (Tokyo Metropolitan ), dan perusahaan swasta lainnya seperti Odakyu atau Keio. Bus Toei juga menawarkan bus wisata untuk keliling Tokyo.

Dengan kereta

Nah, ini memang alternatif terbaik untuk. Selain lebih murah dari bus (tergantung jaraknya), petugas stasiun siap membantuku untuk membawa 'mobile ramp' untuk naik dan turun kereta, dan dijempit di stasiun tujuan. Dan mereka akan memandu jalanku untuk ganti kereta, jika dibutuhkan.

Walau mereka pun tidak mampu berbahasa Inggris, aku selalu meminta Michelle untuk menuliskan dalam huruf Kanji, jika aku mau ke sebuah tempat, dan mereka benar-benar membantuku.

Apapun yang dikatakan orang, kereta adalah cara paling efisien untuk berkeliling Tokyo. Kereta api tepat waktu, dan merupakan cara tercepat untuk pergi dari satu sisi ke kota yang lain. Di Tokyo dapat menemukan jalur JR= Japan Railways (pemerintah) dan jalur swasta.

Dokumentasi pribadi. Sebagai disabled, petugas stasiun sangat membantu dengan membawakan 'mobile ramp' untuk naik dan turun kereta, antar jemput di semua stasiun
Dokumentasi pribadi. Sebagai disabled, petugas stasiun sangat membantu dengan membawakan 'mobile ramp' untuk naik dan turun kereta, antar jemput di semua stasiun
Jalur JR Yamanote melingkar mengelilingi Tokyo dan melayani sebagian besar stasiun besar. Jalur pribadi berangkat dari stasiun tersebut. Jika kita memiliki Japan Rail Pass Anda dapat melakukan perjalanan secara gratis ke jalur Yamanote.

Jalur JR Chuo-Sobu yang melintasi Tokyo dari Timur ke Barat, Monorail Tokyo yang mengelilingi teluk dan menuju Bandara Haneda.

Dengan kereta subway

Kereta di Jepang, terutama di Tokyo, ada beberapa jenis jalurnya. Diatas tanah, monorail dengan tiang-tinggi serta dibawah tanah atau subway. Untukku, paling nyaman adalah diatas tanah karena stasiunnya jelas dan langsung kita bisa masuk kesana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun