Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Funabashi Hoten, Kota Kecil Awal Sebuah Kemandirian

2 Januari 2018   12:09 Diperbarui: 2 Januari 2018   12:19 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

Kota kecil yang 'ndeso', Funabashi-Hoten, di Cihab, awal sebuah kemandirian untuk Michelle

Sebelumya :

'Nishi FunaBashi', Sebuah Kota Kecil Tempat Hatiku Berlabuh

Masih ingaat cerita michelle yang tinggal di sebuah kota kecil Nishi Funabashi? Ya ... kota kecil ini yang membawa hatiku ikut tinggal disana, karena merupakan kota awal tempat malaikat kecilku tinggal .....

Tetapi dalam prosesnya ketika Michelle datang pada bulan April 2017 lalu dengan 1 orang teman perempuannya dan tinggal di unit apartemen yang sebenarnya untuk 4 orang, dan 2 orang teman perempunnya tidak jadi datang pada bulan Oktober 2017 karwna visa belajarnya ditolak, akhirnya Michelle dan sahabatnya Cintya harus pindah apartemen jika tidak mau membayar dobel untuk setiap bulannya. Dan akhirnya Michelle pun berpisah dengagn Cintya roommate nya.

Cintya mwmilih untuk tinggal dengan seniornya di apatrmene yang sama tetapi berbeda unit dan lantainya, sedangkan Michelle memilih keluar dari apartemen itu, dan mencari tempat tinggal yang baru. Dan itu sangat tidak mudah!

Bisa dibayangkan, betapa galaunya aku, ketika beberapa hari lagi Michelle harus sudah menemukan apartemen baru, pada bulan Oktober akhir 2017. Jangankan di jepang, negeri seberang yang jauh dari Indonesia tempat aku tinggal, mencari tempat tinggal yang murah, aman dan nyaman di Jakarta pun tidak mudah! Apalagi harus tidak terlalu jauh dari kampusnya atau tempat bekerjanya.

Sebagai mamanya, pikiranku sangat terfokus untuk membantu dia, tetapi apa yang bisa aku lakukan? Paling2 aku hanya bisa mendukungnya lewat WA dengan nya dan pastinya berdoa untuk kelancaran usahanya mencari tempat tinggal baru.

Berhari2 Michelle dibantu oleh gen yang membawanya ke Jepang dan guru BP nya yang sangat care dengan anak2 didiknya dari luar negeri, akhirnya Michelle menemukan tempat tinggal baru, setelah belasan kali dia memasuki apartemen2 yang dia inginkan. Masalahnya adalah tentag harganya!

Karena Michelle ingin ssendiri, sehingga harga sewa nya tentunya harus sendiri. Sewanya sih tidak terlalu mahal, sekitar 41.000 Yen/bulan  (yang lama sekitar 32.000 Yen/ bulan). Yang berat adalah jaminannya yang di Jepang tidak akan dikembalikan! Jaminannya cukup besar sekitar 125.000 Yen sekali bayar. Sekitar 15 juta. ( Supaya gampang 1 Yen = 120 Rp)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun