San Francisco!
Salah satu kota terbesar dan tersibuk di Amerika. Kota dengan icon Golden Gate Bridge nya, kota juga mempunyai icon Penjara Al Catraz, dengan penjahat Al Capone didalamnya, kota yang terkenal mempunyai kuliner makanan laut di dermaga2nya, dan Pier 39 (Dermaga nomor 39) yang terkenal dengagn ‘hotel anjing dan singa laut’ nya, dan terakhir, San Francisco merupakan sebuah kota yang membuat trauma dalam hidupku, karena aku terserang stroke berat disana, pada jam 3 pagi, dan membuatku lumpuh ½ tubuh bagian kananku, pada bulan Januari tahun 2010, dan sampai saat ini aku hana hidup di sebelah tubuhku saja, yaitu tubuh kiiriku ……
Aku bertandang kesana sudah lebih dari 5x, dan aku tidak pernah bosan untuk hanya sekedar ber-sightseeing berkeliling kotanya. Sebuah kota di perbukitan San Francisco, bagian dari Rocky Mountain.
‘Naik-turun’nya kota San Francisco, tidak tanggung2. Berada dalam kemiringan lebih dari 45 derajat, agak bebahaya jika kita belajar mobil disana. Karena memang kota San Francisco adalah kota perbukitan, dengan kemiringan bisa lebih dari 45 derajat, dan sering berada dalam kemacetan, siapa yang tahan untuk belajar mobil disana, jika memakai mobil manual?
Jumlah trem di San Francisco ini tidak banyak, dan tidak diproduksi lagi. Benar2 merawat yang ada, melestarikan trem2 di jaman keemasan. Awal trem tahun 1880, sedikit berbed, dengan 2 kereta bergandengan, seperti di foto terbawah. Tetapi ketika trem semakin diminati penduduk local seagai anggutan massal di San Francisco, konsep trem dari 2 kereta bergandengan, menjadi 1 kereta dengan tempat yang terbuka dan tertutup …..
***
Belum lagi, di downtown San Francisco, mempunyai jalur rel trem, dimana di jam2 tertentu trem2 akan ‘berseliweran’, terutama trem untuk mengangkut para wisatawan.
Dari sekian kali aku ke San Francisco, memang tidak setiap kesana, ada waktu untuk benar2 berjalan2 di kota, menyusuri pedestriannya serta naik turun trem San Francisco yang khas. Tetapi ketika tahun 1994, sewaktu aku berbulan madu disana, kami benar2 menikmati San Francisco, mengejar2 tem untuk bisa naik dan berfoto2 didalam trem.
Trem San Francisco memang benar2 khas. Selain memang trem ini merupakan angkutan massal bagi warga kota, beberpa trem dijadikan untuk mengangkut wisatawan di kota tersebut, sebagai “hip & hop”. Membayar untuk seharian, dan bisa kapan saja naik dan turun.
Tetapi justru para wisatawan lebih memilih trem yang benar2 untuk penduduk local, karena memang lebih natural, termasuk kami waktu itu. Berlarian mengejar trem, berdesak2an, dan berbaris melompat turun sambil mengejar trem berikutnya untuk menuju titik2 tertentu ….
***
Naik-turunnya di perbukitan kota San Francisco, merupakan ‘berkat’ tersendiri. Ketika kami berjalan menyusuri pedestrian yang nyaman kota San Francisco, dengagn kemiringan tajam, membuat kami ngos2an, bahkan bisa2 kami hanrus berhenti dahulu, sebelum bisa melanjutkan lagi perjalanan kami. Udara yang dingin di musim dingin itu (aku belum pernah di musim panas, mrngunjungi Amerika. Selalu di musim dingin), tetap membuat tubuh kami bersimbah keringat dan kakiku ….. astagaaaa ….. betisku semakin membesar! Hihihihihi ……
Ketika kami menaiki trem yang ‘lebih muda’, dan sepertinya masih ‘sehat’, kami tidak merasa ketakutan. Tetapi ketika kami mendapatkan trem yang tua dan sepertinya sudah lapuk, waduh …… aku sedikit deg2an, karena sudut kemiingan yang luar biasa, bisa2 tidak terjangkau trem ini untuk mendakinya!
Atau ketika justru turunan yang curam, hatiku berdesr keras ketika trem tua itu meluncur cepat, dan tiba2 mendadak mengerem dan remnya berdecit!
Tetapi, sampai sekarang aku belum pernah mendengar ada trem yang kecelakaan karena tuanya dan tidak bisa mngendalikannya ……
***
Trem khas San Francisco ini, mulai beroperasi di tahun 1880-an. Sekarang, dibandrul dengan harga US$10.00 untuk bisa kita naik trem ini ke sebuah titik. Dan walaupun trem ini sebenarnya merupakan kendaraan missal bagi penduduk kota, tetapi trem ini tetap dilengkapi oleh peta untuk para wisatawan, yang bisa diambil di dalam kendaraan ini.
Kendaraan ini memang tidak banyak, apalagi semakin kesini, kota San Francisco semakin sibuk sebagai kota metropolitan dunia, apalagi jia trem diperbanyak!
Karena trem mempunyai jalur2 tertentu dengan rel2 seperti rel kereta listrik. Ketika ada persimpangan seperti perempatan, saling-silang rel trem, kadang2 membuat sibuk bagi beberapa mobil pribadi yang tidak disiplin. Jika di perempatan jalan kota, tidak memakai lampu lalu lintas, bisa jadi antar trem pun dapat bertabrakan, apalagi jika mobil2 pribadi saling tidak mau mengalah!
Tetapi pada kenyataannya tidak demikian!
Walau banyak perempatan kota San Francisco tidak memakai lampu lalu lintas, ketika aku amati, mereka (baik trem atau mobil pribadi) benar2 disiplin, untuk selalu berhati2, dengan berhenti dahulu di ujung perempatan, walau terlihat lengang, dan berjalan perlahan jika memang tidak berbahaya …..
Trem San Francisco ini digagas oleh seorang insinyur asal Inggris, Andrew Smith Hallidie. Berkapasitas terbesar sekitar 40 orang, membuat kami pun sering bergantungan di sisi luar trem ini, seperti di Jakarta ….. hihihi …..
Ada 3 route untuk husus trem bagi wisatawan, yaitu dari jalan Powell menuju daerah Hyde Powell, lalu berlanjut menuju daerah Mason, kemudian berlanjut lagi ke daerah Van Ness. Diantara ke-3 daerah tuuan ini, yang paling bnyak peminatnya adalah yang menuju Union Square (pusat kota, di downtown San Francisco) serta ke dermaga di Fisherman’s Wharf (dengan Pier 39 –nya), juga menuju Jalan berkelok3 Lombard Street.
Sebuah kenyataan, bahwa mereka tetap mempertahankan kendaraan tua dan melestarikannya, walau banyak sekali konsep2 kendaraan modern yang bisa dipakai untuk kota San Francisco. Dan selain melestarikannya, mereka pun memeliharanya dengan sagnat baik!
Dan juga, ini merupakan sebuah pengalaman yang sungguh luar biasa, berlari2 mengenjar trem, hanya untuk sekedar berfoto di atas trem sambil menikmati kehidupan local di kota cantik, San Francisco ……
Sebelumnya :
Di Ujung Utara Teluk San Francisco …..
Ribuan Ulir Baja Menjadi Seutas Kabel Raksasa untuk ‘Menarik’ Golden Gate Bridge!
Bentang ‘Golden Gate Bridge’ di Sela-sela Awan Putih Teluk San Francisco
Aku ‘Merinding’, Waktu Masuk ke Kamar Tahanan Al Capone di Penjara Al Catraz
‘Lombard Street’ : Jalan yang Terkenal di Dunia, Tercuram dan ….. Tercantik!
[Dermaga] Pier 39 : Banyak Singa Laut ‘Bergelimpangan’ untuk Berjemur dan Bermalas-malasan …..
Monterey Bay : Tempat ‘Berkolaborasi’ Antara Pantai dengan Perkotaan yang Berwawasan Lingkungan
“Solvang” : Sebuah Desa Kecil Denmark di Santa Barbara, California
‘Capung’ itu Membawaku Menjelajahi Rocky Mountain di Nevada …..
Cerita Penyihir Merlin di ‘Hotel Exhalibur' di Las Vegas
“The Luxor”, Las Vegas : Salah Satu Hotel Ter-unik di Dunia
‘Landmark’ Dunia Pindah ke Las Vegas! : Konsep Tata Kota yang Terencana
“Belajar Berjudi” ….. Hahaha …..
‘Hotel Pantai’ dan Sayur Mayur
Adakah ‘Aura Mengerikan’ di Hotel Ini?
‘Hotel del Coronado’ : Hotel Berhantu!
‘Coronado Bridge’ : Jembatan Melingkar Sepanjang 3,4 Km dari San Diego ke Coronado
Veteran Amerika, ‘Homeless’, Ditengah Mendung dan ‘Kemewahan’ La Jolla
Kota La Jolla yang ‘Cut & Fill’, Tetapi Tetap Ramah untuk Disabilitas
Scripps Park, La Jolla Cove : Taman dengan 'Pepohonan Bonsai Raksasa'
Pinguin, Burung Camar, Anjing Laut dan Singa Laut di La Jolla
Serasa Menjadi ‘Pretty Woman’ di Rodeo Drive, Beverly Hills
Hollywood juga Sebuah ‘Kota Biasa’
“Hollywood”, Siapa yang Tidak Ingin Kesana?
“Walt Disney Concert Hall” : Mengekspresikan Jiwa Muda Los Angeles
‘Chinatown’ versus ‘Little Tokyo’ di Los Angeles
Menikmati Keceriaan di ‘DownTown Disney’
“Anaheim”, Salah Satu Kota Keceriaan Dunia
Kota Malaikat Los Angeles, dengan ‘Sayap’ nya
‘Los Angeles’, Kota Impian Dunia
Ada Berapa Jenis Pohon Palem di California?
[Los Angeles] ‘Sayap Malaikat’ itu Menaungi Berjenis-jenis Pohon Kelapa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H