Karena trem mempunyai jalur2 tertentu dengan rel2 seperti rel kereta listrik. Ketika ada persimpangan seperti perempatan, saling-silang rel trem, kadang2 membuat sibuk bagi beberapa mobil pribadi yang tidak disiplin. Jika di perempatan jalan kota, tidak memakai lampu lalu lintas, bisa jadi antar trem pun dapat bertabrakan, apalagi jika mobil2 pribadi saling tidak mau mengalah!
Tetapi pada kenyataannya tidak demikian!
Walau banyak perempatan kota San Francisco tidak memakai lampu lalu lintas, ketika aku amati, mereka (baik trem atau mobil pribadi) benar2 disiplin, untuk selalu berhati2, dengan berhenti dahulu di ujung perempatan, walau terlihat lengang, dan berjalan perlahan jika memang tidak berbahaya …..
Trem San Francisco ini digagas oleh seorang insinyur asal Inggris, Andrew Smith  Hallidie. Berkapasitas terbesar sekitar 40 orang, membuat kami pun sering bergantungan di sisi luar trem ini, seperti di Jakarta ….. hihihi …..
Ada 3 route untuk husus trem bagi wisatawan, yaitu dari jalan Powell menuju daerah Hyde Powell, lalu berlanjut menuju daerah Mason, kemudian berlanjut lagi ke daerah Van Ness. Diantara ke-3 daerah tuuan ini, yang paling bnyak peminatnya adalah yang menuju Union Square (pusat kota, di downtown San Francisco) serta ke dermaga di Fisherman’s Wharf (dengan Pier 39 –nya), juga menuju Jalan berkelok3 Lombard Street.
Sebuah kenyataan, bahwa mereka tetap mempertahankan kendaraan tua dan melestarikannya, walau banyak sekali konsep2 kendaraan modern yang bisa dipakai untuk kota San Francisco. Dan selain melestarikannya, mereka pun memeliharanya dengan sagnat baik!
Dan juga, ini merupakan sebuah pengalaman yang sungguh luar biasa, berlari2 mengenjar trem, hanya untuk sekedar berfoto di atas trem sambil menikmati kehidupan local di kota cantik, San Francisco ……
Sebelumnya :
Di Ujung Utara Teluk San Francisco …..