Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika "Menerjang Badai" (Bagian 5) : Di Ujung Badai, Pasti Ada Pelangi...

19 Januari 2017   11:25 Diperbarui: 19 Januari 2017   11:49 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.1wallpaper.net

 Aku tidak akan mau beli tiket SQ karena memang maskapai ini sangat mahal walau dengan fasilitasnya jauh lebih baik dengan maskapai yang lainnya, kecuali ketika dulu aku bertugas ke luar negeri (jika bersama atasan2ku), pasti menumpang SQ, Bussiness class, lagi! Karena mamang mahal. Tetapi tidak untukku! Mendingan uang tiket untuk keperluan yang lain …..

***

Penerbangan dari Osaka ke Singapore, berjalan dengan baik. Tetapi aku tetap tidak bisa tidur. Mataku terus melotot, walau aku berusaha untuk minta susu hangat pengantar tidur. Begitu juga ketika kami terbang Singapore Jakarta, tetapi mataku melotot .

Osaka Singapore, kami tempuh sekitar 10 jam, dan transit di Changi Singapore Airport, sekitar 6 jam. Kami bergegas untuk mencari bording pass untuk Jakarta, karena temanku di travel yang mengurus penerbangan kami saat itu, sudah membooking 3 tiket Singapore Jakarta. Puji Tuhan, sehingga kami tidak perlu mengurusnya sendiri di Changi Airport. Terima kasih, Tuhan .

Garuda Indonesia ternyata mendelay selama 1 jam, entah mengapa, sehingga kami baru mendarat di Jakarta sekitar jam 2 siang, setelah menempuh penerbangan sekitar 1,5 jam saja. Untung, 4 kopor besar bagasi kami selamat semua bersama kami, karena aku agak ragu tentang itu.

Kami berputar2 mencari pesawat, ternyata bagasi kami pun terus mengikuti kami, tidak berjalan sendiri. Sekali lagi, Puji Tuhan, terima kasih untuk semuanya .

Sehingga jika dihitung2, perjalanan kami dari Dallas ke Jakarta, ditempuh dalam waktu sekitar 57 jam, dengan penerbangan, delay dan transitnya! Dan dari bandara ke rumah kami di Tebet, kami menempuhnya dalam waktu sekitar 2,5 jam karena jam 4an sudah merupakan jam sibuk, pulang kantor..

Jadi, setelah dihitung2, hampir 60 jam kami menempuh perjalanan yang luar biasa! Bukan penerbangan biasa, dimana kami bertiga, aku dan mamaku adalah disbled di atas kursi roda dan Michelle masih terlalu muda untuk mengurus semuanya.

Tetapi Kuasa Tuhan memang luar biasa! Perjalanan pulang dalam badai, walau trauma itu mungkin tidak akan pernah selesai, tetapi yang aku tahu bahwa, Tuhan memberikan pengalaman2 yang luar biasa untuk membuat aku semakin mengerti dan percaya,

BAHWA JIKA TUHAN BERKEHENDAK, SIAPA YANG DAPAT MELAWANNYA?

Mamaku yang sudah 75 tahun, aku yang lumpuh ½ tubuh sebelah kanan dan otakku yang sudah cacat, serta Micheele yang muda dan belum berpengalaman, ternyata Tuhan memberikan kami suatu Berkat yang luar biasa, untuk kami lebih kuat dan tegar!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun