Guideline, ini memang belum digarap. Pembangunannya masih seputar ‘master plan’ yang kaku. Menurutku, bukan hanya sekedar master plan saja, tetapi kita membutuhka ‘strategic plan’, yang komprehensif. Karena selama ini, Jakarta tidak menerapkan desain perkotaan yang komprehensif.
Bahkan ketika ada masalah tentang laalulintas, misalnya, sousinya bukan hhang komprehensif, dilihat dari konsep perkotaan, tetapi hanya sekedar memindahkan masalahnya.
Mau contoh?
Jika disebuah putaran di jalan A, macet karena banyak yang memutar. Akhirnya, putaran itu ditutup tetapi dibuka lagi kira-kira beberapa ratus meter dari putaran pertama , bisa dibayangkan akibatnya?
Karena jika mendesain sebuah ruas jalan dengan lalu lintasnya, harus dipikirkan tentang buka-bukaannya, seperti putaran atau pemberhentian. Dan ini tidak sesaat saja, melainkan di desain dari awalnya.
Ya, Jakarta memang sebuah ‘kota tumbuh’, yang memang sangat rentan tentang desain perkotaannya. Mampukah Jakarta?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI