By Christie Damayanti
Titik wisata terakhir yang kami datangi adalah The Forumatau Forum Romanum, atau sering disebut dengan Foro Romano. Karena hanya 3 hari full kami di kota Roma, 1/2 hari (pagi2) untuk waktu datang dari Paris dan langsung istirahat. Serta 1 hari persiapan pulang ke Indonesia.
Memang beribu sayang, kami tidak mampu full berkeliling ke ratusan bangunan2 klasik nan canti di seluruh penjuru kota Roma. Dibutuhkan waktu, mungkin selama 2 atau 3 minggu untuk mengunjungi semuanya, apa yang aku inginkan.
Foro Romano adalah sebuah bangunan besar berbentuk persegi panjang seperti plaza, yang dikelilingi oleh reruntuhan beberapa bangunan2 pemerintahan jaman Romawi kuno, di pusat kota Roma. Posisinya sangat strategis, karena memang forum ini merupakan sebuah kompleks pemerintahan jaman keemasan kota Romawi kuno.
Untukku sendiri, sebenarnya justru situs inilah yang paling menarik di hatiku. Mengapa?
Betapa tidak? Ketika aku mengamati bangunan2 Romawi kuno yang sangat menarik seperti Colosseum atau basilika2 yang ada, bangunan2 itu benar2 masih ada. Aku melihatnya. Aku merabanya. Dan aku bisa membayangkannya, bagaimana kehidupan disana pada waktu itu.
Tetapi di Foro Romano, dimana hanya berupa reruntuhan bangunan2 lama, sebagian besar marialnya masih ada tetapi sudah runtuh karena sempat tertimbun oleh lahar dan lava dari Gunung Visuvius yang meluluhtantakan banyak kota di sekitar kota Pompeii, tetapi dipelihara dan justru membuat aku bisa lebih mereka2 tentang
“Bagaimana ya, untuk membangunannya lagi?”
Karena reruntuhan itu seperti Lego ….. dan seorang arsitek, pasti ‘gila’ Lego …..
Tetapi karena Foro Romano ini berada di sebuah Lembah Palatine, dimana untuk masuk kedalam sana, kami harus menapaki ratusan anak tangga dan dibawah sama pun, tidak ada permukaan jalan yang rata untuk kursi rodaku. Persi seperti bangunan yang belum jadi.
Sehingga, dengan sedih dan sungguh kecewa aku hanya bisa melihat dari atas saja, berpegang dengan railing2 yang disediakan oleh pemerintah kota Roma, untuk pengamanannya.
***
Banyak sekali bangunan2 kuno yang penting di area Foro Romano. Kuil tempat pemujaan dewa2 mereka, yang paling awal dari Kekaisaran Romawi kuno, atau kuil2 kecil disekelilingnya, sebelah tenggaranya. Juga bekas rumah2 kepala2 pemerintahan seperti Regia (abad ke-8 Sebelum Masehi), atau Temple of Vesta (abad ke-7 Sebelum Masehi), dimana kuili2 ini dibangun kembali setelah munculnya Kekaisaran Roma.
Untuk kuil2 sebelah Barat Laut, ada Temple of Urbis dan Vulcanal. Dan dari sinilah, belasan kantor2 pemerintahan, pengadilan, kuil2, patung2 atau yang lainnya, bertahap di bangun jaman Kekaisaran Romawi kuno.
Untuk mulai menjelajahi Fooro Romano, ada beberapa pintu masuk. Tetapi yang benar untuk memulai melakukan jelajah Forum, adalah dari sepanjang Via (jalan) dei Fori Imperiali, antara Colosseum dan Piazza Venezia, dari sebuah gerbang. Masuk kesana tetap harus membayar, dan harus antri dan sesuai dengan peraturan2 yang ada. Yang jelas kita tidak boleh sama sekali memindahkan material apaun disana! Peraturan pemerintah kota Roma tentang kota tua mereka sangat ketat!
Harga tiket regular tanpa guide sebesar Euro 16.00 (sekitar 260 ribu Rupiah) dan dengan tour guide sebesar Euro 26.00 (sekitar 420 ribu Rupiah) untuk 1 hari. Memang tidak mahal, karena Fooro Romano cukup luas, dan mungkin tidak bisa menjelajahi dalam 1 hari …..
Dam sejak jaman itupun, kota Roma sudah selalu memakai batuan alam yang sangat banyak di Italy, seperti marmer, granit dan travertine.
***
Cerita tentang Foro Romano atau The Forum sebenarnya merupakan sebuah ritual kehidupan kota Romawi kuno. Seperti di semua negara2 dunia,bahkan negara modern seperti sekarang inipun, kehidupan pemerintahan itu adalah sebuah ritual.
Disebutkan dalam The Forum sebagai bingkai drama seorang yang bernama Curculio, bahwa di komplek pemerintahan itu banyak terdapat sandiwara2 kehidupan. Banyak sekali kuil2, tempat ibadah mereka untuk memuja dewa2 mereka. Tetapi banyak juga kantor2 pengadilan, ketika banyak warga kota harus diadili, untuk (mungkin) bukan kesalahan mereka.
Dan sisa2 hasil arkeolog kuno dari Foro Romano atau The Forum itu sendiri, terus membuka wawasan penting ke dalam fase dan proses yang berkaitan dengan sebuah kehidupan urbanisme perkotaan serta konsep2 perkotaan humanis dan monumentalis di kota Romawi kuno …..
Sebelumnya :
Wisata Belanja Kota Roma, ‘Shopping Street’ Tetap Juara!
Trinita dei Monti, Gereja akhir Renaissace yang “Tidak Ramah” bagi Umat Berkebutuhan Khusus
Antara ‘Kota Tua’ Eropa dan Kaum Disabilitas
Benteng Pertahanan ‘Porta San Paolo’, Penjaga Romawi Kuno bagian Salatan
“Piramide di Caio Cestio”, Fungsi Makam Nubia Jaman Romawi Kuno
Hari Minggu, Ibadah dan Wisatawan di Eropa
Arti Para Martir “Tanpa Wajah”, Jam Pasir dan Basilica St Maria dei Angeli di Roma
Basilica St Maria dei Angeli di Roma, Sebuah Gereja “Tanpa Wajah”
Oculus, Sebuah “Mata” Menuju Angkasa bagi Pantheon
Romantisme ‘Trevi Fountain’, Menghasilkan 3000 Euro atau 49 Juta Rupiah Setiap Hari!
“Kamp Penyiksaan” di Sebuah Makam Kaisar Romawi Kuno
Keunikan Nama dan ‘Bangunan Bulat’ Castel Saint’Angelo
Dan ‘Circus Maximus’ pun Tetap Diam Seribu Bahasa …..
Suasana Magis dan Erotis “Circus Maximus” di Kota Roma
Dentang Lonceng di ‘Basilica Santa Maria Maggiore’
“L’Arco di Constantino”, Sebuah Gerbang Saksi Sejarah Besar
Romantisme ‘Teatro di Marcello’
‘Tampio di Vesta’ : Kuil Pemujaan di Roma Modern
Sejarah Terkelam bagi Arsitektur Dunia lewat ‘Colosseum’
“Setan” itu Berjubah Rakyat Romawi di abad Sebelum Masehi
‘Catacombe’ Jaman Kekaisaran Roma : Lorong Bawah Tanah Tempat Jenazah yang ( Katanya ) Teraniaya
Ketika Singa-Singa itu Mencabik-cabik Mereka, dan Gladiator itu ‘Menghabisi’ Lawannya …..
Cerita Roh-Roh Bergentayangan di Seputar Colosseum
Konsep Tata Kota Roma, ‘The Ancient City’, dalam Arstektur Klasik dengan Special Lightingnya
“Basilica St.Pieters” : Gereja Terbesar dalam Sebuah Negara Terkecil di Dunia
Selamat Datang di ‘Vatican City’
Fontana del Tritone : Dewa Luat ‘Menguasai’ Kota Roma
Piazza Barberini, Hotel Bernini, dengan Segala Fasilitas Arsitekturnya
“La Botte Rome”, Italiano Restorante
Mengeksplore Roma, Mulai dari ‘Sistina Rue’
Bandara Dunia, ‘Leonardo da Vinci’, Aku dan Kaum Disabilitas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H