Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Apa yang Tersisa dari ‘Landmark Jakarta?’

18 Mei 2016   13:50 Diperbarui: 18 Mei 2016   14:05 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tugu Monas, bagaimana?

Ada pagar2 tinggi yang menghalangin manusia untuk menggapainya. Berbagai macam alasan, pagar2 tinggi dan kokoh tersebut, juga menghalangi panda mata. Alasan supaya taman lebih baik un mungkin kurang tercapai, karena terbukti beberapa kali aku kesana, sampah2 pun masih betebaran!

Apalagi Pecinan Glodog. Apa yang tersisa??

Hanya sekedar namanya saja ‘pecinan’ tetapi bangunan landmarknya benar2 menghilang, ditelan keegoisan kota dari pemerintah kota dan warga kota yang tidak peduli …..

Kota Tua Batavia Lama?

Mungkin sudah beberapa organisasi yang peduli dengan ini, tetapi sepertinya pun pemerintah kota masih malu2 untuk menggebrak revitalisasi Kota Tua, segarang menggerak kota dengan pembangunan2 bagi fasilitas warga yang tersingkir …..

Semanggi?

Pemerintah kota, baru2 ini mengadakan ‘ground breaking’, atau peletakan batu pertama untuk membangun jalan layang memutar Semanggi dengan banyak pertimbangan. Tetapi yang kusesalkan adalah, bagaimana dengagn dampak2 arsitektur serta landmark kota nya? Sementara fungsi jalan layang memutar Semanggipun, jika ditelisik secara detail dan perhitungan, sepertnya tidak bisa membawa perbaikan yang siknifikan!

Bagaimana dengan landmark Ancol di Jakarta Utara?

Ah ….. sepertinya Ancol ssekarang semakin berantakan, meskipun pemerintah kota dan pengembang juga terus berbenah. Kejayaan Ancol semakin tergusur dengan mall2 besar yang hedonis. Ancol yang dulu merupakan tempat bermainku semasa kecil, anak2ku pun malas kesana karena banyak alasan. Yang jelas, terbius dengan arus kemodrenan Jakarta ….

Lapangan Banteng? Tinggal sisa2 kejayaan, dan hanya ssekedar lapangan tanpa kenyamanan dan nyaris sekedar tempat bernaung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun