Lapangan golf untuk latihan yang besar, yang tempat sebesar itu lebih baik untuk fasilitas ruang terbuka hijau dan lapangan olah raga gratis. Karena warga Jakarta adalah mayoritas merupakan warga menengan kebawah, bukan?
Anak2 di rumah2 kumuh, hanya bisa menyewa warnet yang hanya butuh 2000 perak per-jam untuk merselancar di dunia maya, tanpa pengaman, sehingga mereka gemar dengan kekerasa, dan kehidupan2 yang belum saatnya mereka nikmati.
MEREKA TIDAK BISA MENYALURKAN TENAGA MEREKA UNTUK HAL2 YANG PPOSITIF,sehingga hasilnya yang ada sekarang ini. Pencabulan anak2 SD oleh kakak2 merka yang SMP dan SMA. Bahkan orang2 dewasa yang hidupnya pas2an pun, hanya bisa menyewa warnet untuk hiburannya …..
Tragis ….. ironis ….. dan sangat miris …..
Era pak Ahok dan yang sebelumnya, pak Jokowi, memang muali terasa ada sebuah titik terang, dan semoga semuanya menjadi jernih. ‘Loose control’ atau ‘hilang kendali’ itu diharapkan semakin menghilang. Dan kota Jakarta semakin terkendali …..
Berharap untuk tidak ada “pengebirian2” fasilitas2 perkotaan, supaya kelak kota Jakarta justru bisa dan selalu memunculkan generasi2 muda berprestasi, yang mungkin awalnya hanya sebagai pemain basket atau volley, di lapangan olah raga gratis di taman2 perkampungan Jakarta ……
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H