Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Arc de Triomphe: Kisah Romantisme dan Kepahlawanan

5 Januari 2016   12:16 Diperbarui: 5 Januari 2016   15:06 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa diantaranya membuat aku termenung, ketika konsep dan 'cerita' pada monument ini dan detai-detail yang sangat cantik mengawali pembangunannya. Salah satunya yang menyebutkan bahwa Napoleon Bonaparte menjadi 'pahlawan' Perancis  :

 'Cortot the Triumph of Napoleon' :

Konsep ceritanya adalah mahkota kemenangan Napoleon dengan karangan bungan 'laurel', dimana waktu itu kota menyerah dikakinya, dan 'pertempuran' serta cerita itu diabadikan oleh sang arsitek dan pemahatnnya .....

Dokumentasi pribadi (Foto & postcard : Christoforus Dennis)

Foto di atas, adalah seorang Francois Rude tahun 1784 sampai 1855, yang menerima salib kehormatan dan di pahat dalam salah satu ornament Arc de Triumph. Juga dikenal sebagai 'Le Marseillaise, sebuah karya yang penuh energy dan semangat dalam Revolusi Perancis.....

Materialnya seperti marmer bakar, sebuah marmer purih (Carara) dari Italia yang dibakar supaya tidak mengkilap dan menyerupai material 'klasik' pada awal abad ke-19. Dan memang benar, konsep sang arsitek bisa membuat monument ini bertahan sampai sekarang tanpa material2nya 'cacat' dan rusak. Tetapi tentu karena pemeliharannya yang konsisten dan pemerintah Perancis membuat bangunan2 tuanya sangat dicintai warganya .....

Di 'mahkota' monument itu, diatas lengkungan adalah relief dalam bingkai persegi panjang, yang menggambarkan penangkapan Alexandria. Tangannya memegang kepala yang terluka, berdiri di tembok kota untuk mendesak pasukannya maju. Diukir dari batu marmer Carara yang dibakar, oleh Chaponniere dan Feuchere.

 

Detailnya bagus sekali. Sedangkan diatas lengkungan menggambarkan kembalinya tentara Perancis dan beberapa prajurit membawa barang rampasan, termasuk Sphinx dalam gerobak. Dan detail teratas, merupakan 'cerita' 30 perisai yang masing2 bertuliskan nama kemenangan tentara Perancis. Dan tembok pembatas telah dipahat sebuah kepala, Medusa... entah apa maksudnya... 30 perisai dengan nama-nama kemenangan tentara Perancis..

Ternyata memang sebuah Arc de Triumph, monument kebangan Perancis, memang bisa bena-benar menjadi 'kebanggaan', bukan hanya kisah di baliknya, tetapi desain dan pengerjaannya yang sangat artistic dan cantik... Mungkin ada 2 jam aku berkeliling Arc de Triumph ini. Tidak hanya berkeliling, tetapi lebih mengamati dan merenung. Aku memang sangat tertarik dengan bangunan-bangunan klasik seperti ini, bukan hanya cerita dibaliknya, tetapi memang lebih kepada detail dan pengerjaannya...

Setelah capai mengamati, aku duduk di sebuah tempat duduk kecil yang bisa untuk memandang dan merenung. Santai sejenak, sebelum kami menuju Trocadero.

Aku dan anak2ku dengan latar belakang Arc de Triomphe, Paris

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun