Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menunggu Teman vs "Menunggu" Jawaban Tuhan …..

31 Agustus 2015   11:47 Diperbarui: 31 Agustus 2015   12:01 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesanan kami datang. Sedikit lama marena cafe ini penuh. Tidak mengapa. Asap yang mr gepul yang membawa bau minuman kami, mendadak menghangatkan semangat kami. Aku memesan teh susu hangat dan anak3ku masing2 memesan coklat panas. Cave itu memberikan sepotong biskuit yang menjadi teman minum. Aku dapat biskuit jahe (ginger biscuit ) renyah dan anak2 ku mendapat vanilla biskuit. Vukup nyanan membuat tubuh kami lebih hangat.

 

Menunggu memang menyebalkan, baik karena memang belum waktunya atau karena ada halangan. Tetapi dalam penungguan, kita bisa melakukan sesuatu yang berguna. Jika waktu kami menunggu (hapir 1 jam, karena huja deras dan memang tidak bisa berhubungan dengan Lucy karena hubungan telpon agak susah), kami berusaha untuk memupuk semangat.

Selain aku ingin bertemu dengan Lucy yang memang baru kenal di Jakarta waktu aku pameran tunggal filateli bertema DISNEY di TMII tahun 2012, aku ingin minta pertolongannya. Utamanya adalah aku ingin meminjam Euro, khusus untuk membayar Taxi di Paris! Aku cape berbantah2an ketika mau membayar taxi.

Mereka banyak yang tidak mau aku membayar memakai kartu kredit TANPA Pin transaksi (dimana Indonesia baru mau memberlakukannya pada awal 1 Januari 2015, sedangkan wisata ini di bulan Juni dan Juli 2014), sehingga aku harus ngotot. Karena juga aku kehabisan Euro cash, karena salah perhitungan! Dana ku Euro cash yang tersisa kurang dari 100 Euro, padahal waktu itu perjalanan kami untuk pulang ke Indonesia, masih 2 minggu lagi. Paling tidak aku butuh Euro (hanya untuk taxi, karena aku pastikan kami aman untuk membayar makann dan membeli oleh2), selama aku masih di kota Paris …..

Lihat tulisanku Ketika Mukjizat Tuhan Datang Tepat Pada Waktunya …..

Sebenarnya, aku agak malu mengatakan ini, tetapi aku harus bisa karena jika tidak kami akan terkatung2 di kota Paris. Bayangkan, kami bisa kesana tetapi tidak punya Euro cash! Tidak bisa minta tolong kemanapun, coba baca tulisanku di ling diatas. Mamaku berada di rumah adikku di Amerika dan pun jika ingin kirim uang tidak ada yang bisa menampungnya, karena tidak ada bank kami di kota Paris.

Jadi, jika tidak bertemu dengan Lucy, bisa dibayagkan kan?

Tetapi memang hujan sangat deras dan kami tidak bisa berhubungan dengan Lucy. Karena anak2ku sudah dewasa dan mereka sudah mengerti masalah yang kami hadapi, Dennis pun semakin gelisah. Ketika rujan mereda, Dennis berjalan cepat untuk menyusuri jalanan, siapa tahu bertemu dengan Lucy. Karena kami tidak bisa kabari bahwa kami berada di café tersebut. Takutnya, Lucy sudah datang dan tidak melihat kami, bisa saja Lucy meninggalkan kami …..

 

Dennis siap dengan rencananya, mencari Lucy setelah hujan deras berhenti walau rintik hujan masih menyertai ….. aku heran, mengapa Dennis tidak kedinginan sementara aku selalu sibuk denan mantel dan syal ku .....

Puji Tuhan! Sekali lagi, Tuhan menjawab doa2 kami sangat tepat pada waktunya!

Hp Michelle berbunyi dan ada WA dari Lucy. Katanya, tidak bisa mengirim WA ke Dennis, mash menunggu. Lucy berada tepat 4 toko dari café kami, duduk di bench di butik pakaian! Puji Tuhan ….. dan Michelle berlari mendapatkan Lucy, sementara justr Dennis lah yang menghilang …..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun