Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menunggu Teman vs "Menunggu" Jawaban Tuhan …..

31 Agustus 2015   11:47 Diperbarui: 31 Agustus 2015   12:01 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

By Christie Damayanti

 

 Pemandangan khas Champs Elysees, kota Paris dalam jepretanku yang sudah menjadi selembar kartupos …..

Keluar Cafe Vesivio dengan perut kenyang dan hujan reda serta matahasi mulai bersinar, semangat kami tumbuh kembali. Kami berjalan lagi menuju Arc de Triomphe, berfoto2 sejenak. 

Karena sebelumnya hujan turun cukup deras, waktu tidak banyak wisatawan yang bergerombol di depan Ach de Triomphe, sehingga kami dengan bebasnya bisa berfoto2 dengan latar belakang 'bersih' bangunan cantik ini. Mungkin karena wisatawan itu menunggu hujan reda dan juga memang waktunya makan siang, sehingga mereka makan dahulu. Benar2 bersih tanpa satu orang pun! Tidak pernah aku berfoto seperti itu.

Anak2ku pun excited untuk berfoto dengan latar belakang Arc de Triomphe. Sampai ..... hujan rintik turun lagi ..... matahari pun kembali bersembunyi dibalik awan ..... dan sinarnya tak tembus awan kelabu ..... dan justru wisatawan suddah mulai bergerombol untuk berfoto disana …..

 Kekecewaan kami tumbuh kembali. Kami pun bergegas menyeberang jalan Champs Elysee karena rintik hujan semakin banyak turubn, untuk menuju di titik pertemuan dengan Lucy. Dan hujan pun semakin deras ketika kami cepat2 masuk lagi di cafe (aku lupa nama café itu) bukan untuk berteduh saja tetapi juga untuk menunggu Lucy. Kami pun harus memesan paling tidak air mineral supaya kami tidak diusir keluar dan berhujan2 ... hihihi .....

Tetapi karena suhu udara semakin dingin marena angin bertiup cukup keras, serta hujan menambah dinginnya suhu, dengan cipratan2 airnya, kami memesan minuman hangat jesukaan kami masing2. Kami hanyq bisa duduk di 'island' dengan cipratan2 air hujan karena ruang utama sudah penuh .....

Semakin menunggu, seperti biasa pasti semakin membosankan. Tapi kareba hujan deras dan kami ga bisa hubungi Lucy, kami hanya bisa duduk dan ngobril dengan anak2ku. Aku bercerita tentang Arc de Triomphe, tentang jalan Champs Elysee, tentang apapun. Kota Paris memang 'sesuatu' untukku. Pernah tinggal disana beberapa minggu sendirian untuk pekerjaanku, pernah kesepian tanpa orang2 yang kucintai, apalagi di tengah2 hujan sepweti waktu itu. Bahkan pernah aku berjalan2 sendirian tak tentu arah disepanjang jalan kota Paris, luntang lantung ketika merasa bosan dan kesepian .....

Dan aku merasa bahagia, ketika saat itu aku ditemani 2 orang anakku, full berwisata tanpa beban. Tertawa bersama, menikmati kota Paris bersama, mulai yang menyebalkan, kekecewaan sampai merasa bahagia, selalu bersama2.

Pesanan kami datang. Sedikit lama marena cafe ini penuh. Tidak mengapa. Asap yang mr gepul yang membawa bau minuman kami, mendadak menghangatkan semangat kami. Aku memesan teh susu hangat dan anak3ku masing2 memesan coklat panas. Cave itu memberikan sepotong biskuit yang menjadi teman minum. Aku dapat biskuit jahe (ginger biscuit ) renyah dan anak2 ku mendapat vanilla biskuit. Vukup nyanan membuat tubuh kami lebih hangat.

 

Menunggu memang menyebalkan, baik karena memang belum waktunya atau karena ada halangan. Tetapi dalam penungguan, kita bisa melakukan sesuatu yang berguna. Jika waktu kami menunggu (hapir 1 jam, karena huja deras dan memang tidak bisa berhubungan dengan Lucy karena hubungan telpon agak susah), kami berusaha untuk memupuk semangat.

Selain aku ingin bertemu dengan Lucy yang memang baru kenal di Jakarta waktu aku pameran tunggal filateli bertema DISNEY di TMII tahun 2012, aku ingin minta pertolongannya. Utamanya adalah aku ingin meminjam Euro, khusus untuk membayar Taxi di Paris! Aku cape berbantah2an ketika mau membayar taxi.

Mereka banyak yang tidak mau aku membayar memakai kartu kredit TANPA Pin transaksi (dimana Indonesia baru mau memberlakukannya pada awal 1 Januari 2015, sedangkan wisata ini di bulan Juni dan Juli 2014), sehingga aku harus ngotot. Karena juga aku kehabisan Euro cash, karena salah perhitungan! Dana ku Euro cash yang tersisa kurang dari 100 Euro, padahal waktu itu perjalanan kami untuk pulang ke Indonesia, masih 2 minggu lagi. Paling tidak aku butuh Euro (hanya untuk taxi, karena aku pastikan kami aman untuk membayar makann dan membeli oleh2), selama aku masih di kota Paris …..

Lihat tulisanku Ketika Mukjizat Tuhan Datang Tepat Pada Waktunya …..

Sebenarnya, aku agak malu mengatakan ini, tetapi aku harus bisa karena jika tidak kami akan terkatung2 di kota Paris. Bayangkan, kami bisa kesana tetapi tidak punya Euro cash! Tidak bisa minta tolong kemanapun, coba baca tulisanku di ling diatas. Mamaku berada di rumah adikku di Amerika dan pun jika ingin kirim uang tidak ada yang bisa menampungnya, karena tidak ada bank kami di kota Paris.

Jadi, jika tidak bertemu dengan Lucy, bisa dibayagkan kan?

Tetapi memang hujan sangat deras dan kami tidak bisa berhubungan dengan Lucy. Karena anak2ku sudah dewasa dan mereka sudah mengerti masalah yang kami hadapi, Dennis pun semakin gelisah. Ketika rujan mereda, Dennis berjalan cepat untuk menyusuri jalanan, siapa tahu bertemu dengan Lucy. Karena kami tidak bisa kabari bahwa kami berada di café tersebut. Takutnya, Lucy sudah datang dan tidak melihat kami, bisa saja Lucy meninggalkan kami …..

 

Dennis siap dengan rencananya, mencari Lucy setelah hujan deras berhenti walau rintik hujan masih menyertai ….. aku heran, mengapa Dennis tidak kedinginan sementara aku selalu sibuk denan mantel dan syal ku .....

Puji Tuhan! Sekali lagi, Tuhan menjawab doa2 kami sangat tepat pada waktunya!

Hp Michelle berbunyi dan ada WA dari Lucy. Katanya, tidak bisa mengirim WA ke Dennis, mash menunggu. Lucy berada tepat 4 toko dari café kami, duduk di bench di butik pakaian! Puji Tuhan ….. dan Michelle berlari mendapatkan Lucy, sementara justr Dennis lah yang menghilang …..

Aku percaya, Dennis bisa kembali lagi sebelum kami keluar café. Dan surprise dari kami, Lucy dengan kruk nya karena kakinya bermasalah, tertatih2 ditemani Michelle menuju café tempat aku menunggu, membuat mataku merebak merah …..

 Dennis dengan kaos sedikit basah, tersenyum bahagia dengan Lucy, ketika sudah bertemu di café …..

Lucy, teman yang baru saja aku kenal di Jakaarta tahun 2012, dan hanya bisa berhubungan dengan WA selama ini, mau meluangkan waktu nya disela2 terapi kakinya ke Paris (padahal rumahnya berada sekitar beberapa jam dari kota Paris dengan MRT), untuk menemui kami, dan juga untuk meminjami kami Euro cash! Puji Tuhan ….. terpujilah Nama MU, dengan Malaikan NYA yang terbaik, Lucy…..

Cipika cipiki, kami berteriak2 bahagia, karena memang ingin bertemu. Tidak bisa melakukan apa2, hanya banyak tersenyum, mempersilahkan Lucy untuk memesan minuman hangat. Dan dia memesan coklat panas, sementara Dennis pun kembali ……

***

Aku tidak bisa berkata2 banyak. Selama wisata di Eropa, aku yang dalam keterbatasan membawa 2 anakku yang belum bisa melakukan sesuatu yang lebih, Tuhan senantiasa mengiringi jalanku. Doa2 kami yang sangat ‘urgent’ di terima Tuhan dan dijawab tepat pada waktunya.

Ketika aku berdoa, jika memang kami tidak bertemu dengan Lucy, aku pun berserah, apa yang Tuhan hendak lakukan untukku, yang jelas aku sangat percaya Tuhan tidak akan membawa kami ke jurang kesengsaraan. Pasti ada jalan lain, seperti tulisanku ini

Hujan Deras, Kedinginan, Tidak Ada Taxi, Uang ‘Cash’ Menipis

Untuk Sekian Kalinya, Tuhan Menolongku …..

Le Fumoir Café yang “Istimewa”

Tetapi ketika Tuhan langsung mengabulkan doa2 kami untuk bertemu dengan Lucy, Puji Tuhan! Justru ini sangat LUAR BIASA !!!

Jangan pernah berhenti untuk SEMANGAT, BERUSAHA dan BERDOA, PERCAYA dan BERSYUKUR untuk apa yang Tuhan berikan kepada kita. Karena DIA tidak pernah member kita ular, ketika kita meminta ikan, dan sesuai dengan Rencana NYA ……

Sebelumnya :

‘Bon Appétit’ : Pizza Mix Mozzarela ala Vesuvio Café di Champs Ellyssee

The New Eiffel Tower : Mari Kita ‘Melayang’ ……

Antara ‘Kepedulian’ dan ‘Ketidakpedulian’ di Paris

Indahnya Dunia dari ‘Kepakan Sayap Nya’ …..

‘Kemenangan’ Sebuah Teknologi di Eiffel Tower

Sejuta Cerita di Eiffle Tower

Eiffel Tower dan [Toilet] Kaum Disabled

Eiffel Tower yang ‘Cukup’ Bersahabat …..

‘Romantisme’ Kota Paris [dan Jakarta] …..

Paris …. Ooooo Paris …..

‘The Pompidou Centre’ : Bangunan Unik karya Kenzo Piano, Arsitek Favoriteku

Le Fumoir Café yang “Istimewa”

Untuk Sekian Kalinya, Tuhan Menolongku …..

Hujan Deras, Kedinginan, Tidak Ada Taxi, Uang ‘Cash’ Menipis

‘Le Louvre Museum’ : Kolaborasi Klasik dan [Super] Modern

Sekilas Pandangan Mata Kota Paris

Paris yang Mendung dalam Romantisme …..

Romantisme tentang Paris, Tumbuh dan Berkembang Lewat ‘Jardin Notre-Dame’

Paris? Romantis? Ah …..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun