Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Paris... Ooo Paris...

11 Agustus 2015   11:13 Diperbarui: 11 Agustus 2015   11:25 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hmmmm .... aku bersenandung riang, lupa pada kejadian menyebalkan kemarinnya, berhujan2, kedinginan dan kelaparan ..... woiiii, ini Paris! Mari kita bersenang2 ......

Tetapi ternyata Paris memang tidak seromantis namanya ......

Aku janjian dengan temanku yang tinggal di suburb beberapa jam dari Paris. Kebetulan dia mau ke Paris untuk terapi kakinya yang patah ..... astaga! Kaki patah terapi di Paris sendirian??? Dan katanya naik MRT kereta, dengan memakai 'kruk?'. Mengapa dia tidak mengendarai taxi?

Ah, nanti aku tanya karena telpon sudah terputus. Kemungkinan besar untuk berhemat, hidup dirantau sendirian ..... nama temanku Lusi .....

Langit Paris cepat sekali berubah kelabu, walau masih ada sisa-sisa birunya, tidak seperti kemarin yang semua putih dan kelabu. Agak kecewa, tetapi yang terjadi adalah yang terbaik menurut NYA, sehingga kekecewaanku tidak membuat aku terlalu kecewa. Dan senandungku menular ke anak-anakku di dalam taxi, semua bersenandung dengan lagu yang berlainan, hihihi …..

Karena jika kami masuk Paris dari hotel kami, melewati Notre Dame, maka kami berhenti dulu disana. Hari masih cukup pagi, tetapi Notre Dame Cathedral sudah penuh wisatawan. Karena memang hari itu Hari Minggu, hari Sabat untuk kami kaum Kristiani, khusus berdoa dan memuliakan Nama Tuhan di Gereja. Kami turun dari taxi, yang bisa dibayar dengan kartu kredit tanpa PIN transaksi. Berdesak2an kursi rodaku didorong oleh Michelle dan Dennis tertinggal di belakang.

'Drama' di Paris pun mulailah .....

Orang-orang yang berdesakan di depan Notre Dame bukan semuanya wisatawan. Ternyata sebagian adalah warga Paris yang 'mengambil keuntungan' dari kami, para wisatawan. Aku sendiri sudah mengerti dan sudah tahu beberapa modus mereka. Tetapi aku lupa untuk bercerita dengan anak-anakku. 

Beberapa kali aku ke Paris, aku melihat dengan mata kepala sendiri dan metasakan sendiri, betapa warga Paris (terutama yang muda), tidak peduli dan sombong. Mereka tahu dan yakin sekali, walau mereka jutek, tidak peduli dan sombong pun, wisatawan tetap datang berbondong2 ke Paris, setiap saat. Justru sebagai wisatawan, kita yang harus berhati2 dan berusaha mengerti. Paris memang salah satu 'surga dunia'.

Sebelum ini, aku adalah wisatawan yang sehat dan bergairah, semangat walau dengan beberapa kejutekkan mereka. Tetapi saat itu aku adalah seorang wisatawan disabled dengan kursi roda, menurut pemikiranku, juga menurut pengalaman2ku ke luar negeri, seharusnya mereka bisa peduli. Tetapi ternyata sama saja .....

Kami berdesakan untuk masuk ke Gereja, sebelum aku memutuskan mengambil taxi yang lewat untuk langsung ke Eiffel Tower, batal mengikuti Misa Minggu pagi. Mereka benar2 tidak mau tahu, kesulitan Michelle mendorong kursi rodaku, sebelum aku sadar bahwa Dennis jauh tertinggal di belakang. Jika Michelle mendorong kursi roda dan menyenggol orang lain, walau kami sudah meminta maaf, orang itu tetap memaki dengqn bahasa Perancis. Mereka benar2 tidak mau tahu. Mereka terlihat sangat egois. Justru, aku melihat sesama wisatawan lah yang peduli. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun