Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

[Galeri Foto] Heidi, Nyatakah?

28 Juli 2015   12:52 Diperbarui: 11 Agustus 2015   20:47 1501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

  Kambing2 dengan wisatawan …..


Aku tanya pada anak2ku, koq ga masuk rumahnya? Kata mereka, lagi ga ada yang jaga, dan juga harus membayar 5 Euro untul masuk kesana. Untunglah, anak-anakku berinisiatif membelikan aku beberapa lembar postcards, termasuk foto interior rumah Heidi .....

 

 Kehidupan Heidi dalam kartupos (postcard) …..

Dari foto2 yang diabadikan oleh anak2ku, aku membayangkan jaman Heidi dulu. Heidi di ‘ciptakan’ oleh Johanna Spyri sekitar tahun 1880an dan sudah difilmkan sejak tahun 1920an. Dunia Heidi yang ceria, hidup di kaki pegunungan Alpen, yang keyika musim panas, Alpen cerah ceria dan matahari bersinar di langit biru, dan ketika musim dingin, Alpen menjadi putih karena berselimut salju .....

Ketika musim semi, Alpen bertumbuh bunga2 cantik yang pastnya berwarna warni. Dan ketika musim gugur, dedaunan menguning bercampir coklat, berguguran di bumi Alpen. Hamparan daun2 kering pasti menyelimuti Alpen di saat itu ... dan pasti Heidi dan Peter bersenang2 di semua musim, bersama dengan kambing2 gembalaannya.

Cerita anak2ku di rumah Heidi tidak sampai disana saja. Dengan kamera DLSR andalan Dennis, dia mengabadikan 'cerita Heidi' lewat patung2nya. Dan hasilnya, aku abadikan dalam bebetapa postcard, tentang 'Heidiland'.

Cerita tentang Heidi sungguh memberkas di hatiku. Beberapa kali aku menapaki negara Swiss, belum sempat untuk khusus mencari rumah Heidi. Apalagi ketika aku masih remaja, dimana Heidi masih menjadi idolaku. Seingatku, tidak ada jalur khusus tour ke rumah Heidi. Karena mungkin memang tidak banyak yang ingin kesana …..

Kenyataannya tahun lalu kami kesana, memang hanya sedikit wisatawan yang ke Heidiland, padahal untuk tour ke Titlis, Luzern atau kota2 besar yang lain, bahkan sampai puluhan bus wisata yang penuh dengan wisatawan. Tetapi tidak ke Heidiland. Bahkan di bus wisata kami ini, hanya ½ bus untuk ke Heidiland …..

Tetapi untukku, Heidi adalah impian masa kecilku. Setelah beberapa kali aku ke Swiss, baru tahun 2014 lalu, aku bisa benar2 mewujudkan mimpi2ku untuk ke rumah Heidi, impian masa kecilku.

Ketika aku berharap penuh, sambil berusaha untuk mewujudkannya lewat semangat, usaha dan doa, sebagian besar mimpi2 masa kecilku benar2 terwujud. Bahkan mungkin tidak bisa bermimpi lagi, tetapi Tuhan benar2 baik dan nyata mewujudkannya. Seperti ke rumah Heidi, dengan keadaanku yang terbatas ini, toh aku mampu sampai kesana, walaupun ewat kedua anakku, karena benar2 aku tidak mampu berjalan dan mendaki di kaki pegunungan Alpen …..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun