Hutan bakau atau hutan mangrove adalah tanaman bakau dalam lingkungan ekosistim tertentu yang hidup di air payau dan dipengaruhi oleh air pasang surut laut. Hutan mangrove ini akan menyimpan ‘tenaga’ untuk membentengi daratan lumpur tempat hidupnya dari gelombang air laut.
Ekosistim nya sangat khas. Jarang ada tumbuhan lain hidup dalam hutan bakau, karena adanya pelumpuran. Dan kebanyakan tanaman disana sudah melewati proses adaptasi dan evolusi (Wikipedia).
Suasana di hutan mangrove PIK memang nyaman. Pohon2 trembesi sepanjang jalan setapak, menjuntai membuat gapura2 sepanjang jalan. Oya, TWA ini hanya untuk pejalan kaki. Kendaraan harus diparkir di tempat parkir. Dan permukaan jalan setapak itu menggunakan con-block yang bagus sebagai ‘jalan resapan’. Con-block cukup padat, tetapi tidak di semn membentuk beton. Sehingga air hujan masih bisa menyeruak tanah, sehingga terserap tanah.
Â
Dengan gapura pepohonan itu lah yang membuat berjalan2 disiang bolong minggu pagi beberapa minggu lalu itu tidak terasa panas …..Â
***Ini salah satu bukti bahwa hijau nya pepohonan mampu menyerap ‘panas’, dan membuat kita merasa nyaman, walau di siang bolong dengan matahari memancarkan full sinarnya …..
Â
Dan selain kita berjalan di jalan setapak, mereka juga mennyediakan jmbatan2 untuk memasuki hutan bakau yang sebenarnya. Jembatan2 tersebut dibuat dari kayu, bamboo dan tali2, untuk memudahkan wisatawan berjalan2 diantara tanaman2 bakau tersebut.
Di tiap2 bagian atau area, mempunyai fungsi sendiri2. Ada sekedar tanaman2 bakau yang sudah ‘tua’ dan berfungsi sebagaimana mestinya, atau juga ada yang merupakan pembibitan.
Â