Cicak itu bersuara lemah dan kuamati, dia terlihat seperti mencari sesuatu. Pastilah makanan. Dan aku mengamati, di mana ada nyamuk untuk makanannya?
Beberapa menit berlalu, tiba-tiba cicak itu menjulurkan lidahnya dengan sangat cepat, mengambil ...... nasi putih yang terjatuh di dekat piringku! Dan seketika cicak itu memakannya, dan berlari maduk ke bawah piringan putar meja makan ku.
Cicak itu memenuhi pemikiranku sampai sekarang, karena tiap hari cicak itu menyapaku dengan matanya yang besar dan lidahnya yang panjang. Dan dia mencari makan nasi yang aku memeng sediakan untuknya.
Jika tidak tidak peka, tidak peduli cicak makan apa. Kita tidak peduli ada cicak bahkan mungkin kita memburu dan membunuhnya karena geli. Apalagi orang-orang yang memang jijik dan takut cicak. So what?
Tetapi tidak untuk orang-orang yang peduli lingkungan. Setidaknya untuk ku. Cicaknya sendiri, membuat aku "jatuh cinta", seperti yang aku tulisan di atas bahwa aku gila binatang. Apalagi cicak itu selalu menyapaku di atas meja makan! Ditambah makanan cicak yang tidak semestinya! Ya! Mengapa cicak makan nasi? Itu bukan makanan cicak! Itu makanan manusia!
Pemikiranku jatuh tentang ketidak-adanya nyamuk-nyamuk yang merupakan makanan utama cicak. Ya, pasti nyamuk-nyamuk itu sudah sangat sedikit (setidaknya di rumahku) karena obat nyamuk. Tidak diragukan lagi, mungkin populasi nyamuk di runahku menipis sehingga cicak-cicak yang ada mencari makanan yang lain ......
Semestinya, beginilah makanan cicak …..
*****
Pertanyaan yang mendasar :
Pilih mana, kita digigit nyamuk bahkan beresiko sakit demam berdarah, atau nyamuk "dikorbankan" untuk populasi cicak dan cicak-cicak di rumah menjadi polutan dan berganti makanan lain?