Pembukaan seperti biasa, diawali dengan beberapa kata sambutan. Penandatanganan SP dilakukan oleh Bp Widyawan Yohanes, wakil dari Kementrian Kominfo. Seharusnya, Dirjen PPI kementrian Kominfo sudah bersedia hadir untuk membuka acara ini, tetapi terbentur dengan Konferesi Asia Afrika, sehingga batal deh .... Tetapi acara ini sangat luar biasa! Tanda tangan ini berada diatas Sampul Peringatan Pameran ku, yang aka disimpan oleh negara ..... luar biasa kan? Karena merupakan bukti sejarah untuk generasi yang akan datang .....
Seminar pun berjalan sangat baik. Dengan moderator Bp Lutfie ( filatelis besar Indonesia ) yang selalu berbicara dengan lucu dan membagi2kan hadiah prangko jika dapat menjawab pertanyaan2 serta menyimak dengan baik, para nara sumber menjadi lebih bersemangat untuk berbicara tentang sebuah hobi yang luar biasa ini! Dan pesrta seminarpun terlihat antusias untuk mendengarkan apa dan bagaimana filateli ini.
Setelah makan siang, anak2 kelas 1 SD itu sudah datang, dari sekolah mereka. Ya, paginya mereka harus sekolah dan pulang sekolah barulah mereka datang ke Hotel Grand Whiz, tempat acara berlangsung. Ketika aku keluar dari ballroom tempat seminar untuk ke toilet, terlihat anak2 itu sangat excited melihat2 pameranku. Walau aku diberikan tempat untuk memajang koleksiku sebanyak 16 frames, sebenarnya aku sudah siap dengan 50 frames. Tetapi karena tempat terbatas, ya sudah ... aku harus memangkas koleksiku menjadi 16 frames ..... Jika semua dipajang, aku yakin, anak2 itu semakin puas melihat2 dan pikirannya akan berubah jika aku sempat dan bisa menunjukan tentang ceria pada pameran itu. Sayangnya, tempat dan waktunya memang sangat terbatas .....
Begitu aku masuk ke ruangan, anak2 itu segera masuk juga. Mereka duduk di bangku2 kecil yang memang sudah disiapkan Fiduca. Ada sekitar 25 orang anak. Dan mereka sudah siap, bahkan tidak sabar dengan apa yang akan aku bicarakan.
Aku duduk di depan, di bantu oleh mba Novie, yang memegang mic. Mulanya aku bercerita tentang hobi ini sejak tahun 1980-an. Surat menyurat ke seluruh Indonesia lewat Majalah Bobo, berlanjut dengan surat menyurat dengan teman2 dunia dan dilanjutkan dengan surat menyurat dengan orang2 terkenal dari seluruh dunia.
Anak2 mengerubungiku .... Sangat membahagiakan .....