Itu Mangga Besar dalam keremangan malam, ketika aku memang sering kesana. Bagaimana Mangga Besar di siang hari, 20-an tahun kemudian?
2 mingu lalu aku sengaja datang ke Mangga Besar, bukan mencari makanan, tetapi khusus ke daerah perkampungannya, Mulai Mangga Besar Raya ke Mangga Besar I sampai ke gang2 yang terkecil yang bika dimasuki mobilku. Keadaannya tidak berubah, sebuah 'perkampungan perkotaan' di Jakarta, yang di diami mayoritas oleh kelompok warga etnis Tionghoa.
Jika siang hari, Mangga Besar Raya tidak terlalu 'menakutkan', bukan seperti malam hari, tanpa wanita2 berpakaian sexy. Hari Minggu lebih banyak terlihat keluarga2 yang mencari makan sepulang Gereja ( disana ada Gereja Petrus-Paulus, GKI dan Gereja Tionghoa di Mangga Besar I, mungkin bisa ada yang lain yang aku tidak tahu. Mereka mencari makan pagi dan makan siang.
Perkampungan perkotaan Jakarta di Mangga Besar terlihat tidak berubah dengan dulu, ketika aku sering bertandang ke sahabat2ku yang memang rumahnya disana. Rumah2 padat dan crowded, dengan sekitarnya berbisnis kecil2an, seperti salon warung, toko kelontong dan sebagainya.
Beberapa suasana di perkampungan perkotaan Mangga Besar di siang hari ... bangunannya lebih banyak yang tertutup disbanding dengan malam hari .....
Mangga Besar tidak berubah, sama sekali tidak berubah. Kenangan manis aku bersama dengan sahabat2ku, membuat Mangga Besar merupakan salah satu tempatku untuk 'menggali' memori2 lama dalam masa perkuliahan .....