Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Denyut Kehidupan 'Mangga Besar' dari Dahulu Sampai Sekarang

13 Maret 2012   09:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:07 2558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_176194" align="aligncenter" width="587" caption="artkimianto.blogspot.com"][/caption]

Apa yang pertama kali melintas di kepala kita, jika mendengan nama Mangga Besar? Buatku, Mangga Besar adalah sebuah kelurahan di Jakarta yang sangat 'crowded', tempat prostitusi dan sekalogus surge makanan. Ya, itu yang ada di kepalaku sejak dulu. Jika kami mencari makanan yang enak2, kami selalu menuju ke Magga Besar, dari pagi sampai pagi lagi. Tetapi, kami juga tidak ingin untuk 'bersosialisasi' di Mangga Besar karena crowded jika siang dan 'reputasi'nya, sebagai daerah 'bukan tempat orang baik-baik'. Dan lucunya, justru ketika aku kuliah di salah satu universitas swasta terkenal di Jakarta, teman2 kuliahku, bahkan sahabat2 dekatku, tinggal di Mangga Besar ..... tempat yang aku tidak inginkan 'bersosialisasi' .....

Kelurahan Mangga Besar terletak di kecamatan Taman Sari di Jakarta Barat, luasnya sekitar 51,10 km2 dan dibatasi dengan jalan Pinangsia sebelah utara, kali Ciliwung di sebelah barat, kali Tangki di sebelah timur dan jalan Mangga Besar Raya di sebelah selatan.

Dalam perkuliahanku, Mangga Besar menjadi tempat untuk sering makan bersama dengan sahabat2ku karena dulu, kami sering pulng malam karena tugas kuliah untuk mendesain sesuatu yang diberikan oleh dosen2 kami. Dan aku banyak menemukan tempat2 makanan yang enak dan murah, sesuai dengan kantong mahasiswa, waktu itu. Dan sekarang, Mangga Besar tetap menjadi tempat favorite kami sekeluarga untuk mencari makanan .....

1331629115774018083
1331629115774018083

Sering setelah kami dari Gereja pada hari Minggu, masih jam 9 ( Gereja kami mulai jam 7 pagi ) kami mencari sarapan bakmi di Jalan Mangga Besar. Tempat bakmi yang kami tuju bukan restaurant, tetapi bakmi dagang keliling, tetapi mempunyai tempat khusus. Bakmi2 itu, biasanya dibuat sendiri ( bukan bakmi yang dijual di pasar2 ), dan justru bakmi2 itu mempunyai reputase masing2, seperti Bakmi Acay, Bakmi Ahong dan sebagainya.

Ada juga bubur pagi. Yang paling aku suka adalah Bubur Tio Chiu. Dan jika malam, makanan enak bertambah lagi ..... buat kami, Mangga Besar memang merupakan 'surga makanan' ..... Memang lebih banyak makanan Chinese Food disbanding dengan yang lain, dan Chinese Food di Mangga Besar memang lain dengan Chinese Food di tempat2 lain .....

Tapi, tahukah bahwa banya 'rahasia' terkuat di Mangga Besar? Rahasia2 kehidupan malam serta rahasia2 hubungan antar manusia? Beberapa cerita tentang 'rahasia Mangga Besar', aku lihat dan aku alami sendiri, di tulisanku di bawah ini .....

Seringkali semasa aku kuliah ( karena jurusanku arsitek dan tugas2ku memang sering sampai malam bahkan tidak tidur, seperti yang aku kerjakan sekarang ini di pekerjaanku ), aku dan sahabat2ku mencari makan di Mangga Besar, dengan baju yang lusuh karena seharian belum mandi dan istirahat. Antara warung atau restauran2 kecil, pasti ada beberapa night club, diskotik dan panti pijat.

Aroma asap rokok, bercampur dengan berbagai wangi parfum wanita2 berpakaian sexy, selalu berpapasan dengan kami. Sering juga mereka, tersenyum kepada kami, sambil sedikit menggoda ..... aku dari dulu memang tomboy, dengan tubuh kurus serta berpakaian ala pria dan rambut cepak, dan sahabat2ku adalah semuanya pria, sehingga tidak sedikitun mereka tahu bahwa aku wanita seperti mereka .....

1331629195545683461
1331629195545683461

Jika mereka menggoda kami, aku hanya tersenyum, dan beruntung sahabat2ku tidak mau meladeni mereka. Banyak dari mereka berkumpul di warung2 tempat kami makan malam sambil 'teler' di depan kami ...... dan banyak dari mereka terlihat berbisik2 dan bertransaksi tentang sesuatu. Dan kami tidak mempedulikannya karena tugas kami hanya makan malam ( late dinner, karena itu terjadi diatas jam 12 malam ) dan kembali lagi ke kampus untuk melanjutkan tugas kami .....

Sering juga kami mendengarkan transaksi antara lelaki dan perempuan untuk ke hotel. Sangat yakin, mereka sama2 terlibat dengan prostitusi. 'Kupu2 malam', bukan hanya kelas 'kambing', tetapi mereka banyak yang kelas 'mercy'. Dari lokal sampai berlebel import.

Sampai sekarang, prakek prostitusi di Mangga Besar, sepertinya tidak tersentuh tangan yang berwajib, walau memang ada razia, tetapi jika di razia sekarang, besoknya pun ada lagi ..... Bisnis prostitusi juga didukung dengan adanya pedagang obat kuat  dan salah satu alat kontrasepsi, yang berjejer di sepangjang jalan .....

Belum lagi jika bicara tentang praktek panti pijat. Ada ap sih didalamnya? Seorang sahabatku ingin tahu tentang panti pijat itu. Kami sedang makan malam, tiba2 dia masuk ke sebuah panji pijat disana. Hanya 20 menit dia keluar, dan menceritakan 'pengalaman'nya di dalam, setelah kami ada di kampus.

"Eh, tahu ga? Begitu gue masuk ke dalam, gue di terima oleh resepsion. Gue ditanya, butuh apa? Pijat biasa atau pijat plus?"

Aku melotot, wuuiiihh ..... seru nih ....

Sahabatku bercerita, dia ingin 'pijat plus' dan dia digiring ke sebuah kamar remang2 dan didalamnya sudah menunggu wanita muda, cantik ( katanya! ) dan hanya memakai celana dalam dan bra. Heh? Aku tambah memelototkan mataku. Sahabatku sepertinya memang tidak tertarik untuk 'memulai berbuat dosa', sehingga dia berkeringat dingin dan langsung berlari keluar, sambil memberikan uang seadanya di meja resepsion ...... hahaha ..... dasar mahasiswa 'culun' .....

Mangga Besar merupakan kawasan terbesar untuk transaksi dan peredaran narkoba, karena factor 'hiburan malam' sangat mendukung ini. Aku sih tidak tahu pasti, tetapi ketika aku sedang sering kesana, aku merasakan dan melihat kenyataan itu, bahwa banyak 'transaksi2' yang tidak jelas ..... Aktifitas kehidupan di mangga Besar, benar2 24 jam nonstop, membuat kawasan itu dilirik bukan hanya tempat 'bisnis baik' saja, tetapi 'bisnis kotor' juga .....

13316292221236906352
13316292221236906352

Bagaimana dengan perjudian? Jangankan di Mangga Besar, perjudian ala kecil2an di mana2 pun ada, apalag di sana, bukan? Semua terselubung, semua terlihat 'baik2 saja', ketika keluarga dan warga 'baik2' datang kesana, hanya untuk mencari makanan enak ......

1331629243584805432
1331629243584805432

Itu Mangga Besar dalam keremangan malam, ketika aku memang sering kesana. Bagaimana Mangga Besar di siang hari, 20-an tahun kemudian?

2 mingu lalu aku sengaja datang ke Mangga Besar, bukan mencari makanan, tetapi khusus ke daerah perkampungannya, Mulai Mangga Besar Raya ke Mangga Besar I sampai ke gang2 yang terkecil yang bika dimasuki mobilku. Keadaannya tidak berubah, sebuah 'perkampungan perkotaan' di Jakarta, yang di diami mayoritas oleh kelompok warga etnis Tionghoa.

Jika siang hari, Mangga Besar Raya tidak terlalu 'menakutkan', bukan seperti malam hari, tanpa wanita2 berpakaian sexy. Hari Minggu lebih banyak terlihat keluarga2 yang mencari makan sepulang Gereja ( disana ada Gereja Petrus-Paulus, GKI dan Gereja Tionghoa di Mangga Besar I, mungkin bisa ada yang lain yang aku tidak tahu. Mereka mencari makan pagi dan makan  siang.

Perkampungan perkotaan Jakarta di Mangga Besar terlihat tidak berubah dengan dulu, ketika aku sering bertandang ke sahabat2ku yang memang rumahnya disana. Rumah2 padat dan crowded, dengan sekitarnya berbisnis kecil2an, seperti salon warung, toko kelontong dan sebagainya.

13316292682085966897
13316292682085966897

13316293011823389980
13316293011823389980

1331629322643909680
1331629322643909680

1331629346177485651
1331629346177485651

Beberapa suasana di perkampungan perkotaan Mangga Besar di siang hari ... bangunannya lebih banyak yang tertutup disbanding dengan malam hari .....

Mangga Besar tidak berubah, sama sekali tidak berubah. Kenangan manis aku bersama dengan sahabat2ku, membuat Mangga Besar merupakan salah satu tempatku untuk 'menggali' memori2 lama dalam masa perkuliahan .....

Salamku .....

Sumber gambar :

Dokumen pribadi - artkimianto.blogspot.com - keasschool.com - jackncoke.com

Profil | Tulisan Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun