Air :
Air hujan bisa dipakan untuk menghemat air. Misalnya, dengan mendaur ulang untuk menyiran tanaman atau mencuci mobil atau menyiram toilet. Jika memungkinkan, di kamar mandi jangan menggunakan bathtube dan menggunakan sistim toilet flush hemat air dan memasang pemanas air tanpa listrik ( dengan menggunakan sinar matahari ).
Kesehatan :
Yang disebut dengan 'kesehatan' adalah menggunakan bahan2 bangunan dan furniture yang tidak beracun serta produk yang dapat meningkatkan kualitas udara dalam ruangan, dan untuk mengurangi resiko asma, alergi dan penyakit yang lain. Kualitas udara dalam ruangan juga dapat ditingkatkan melalui sistim ventilasidan alat2 pengatur kelembabab udara.
Lalu, apa hubungannya denga Bandara Soekarno-Hatta? Seperti kata seorang Kompasianer tentang Bandara Soekarno-Hatta ( lihat tulisan http://sosbud.kompasiana.com/2011/06/19/bandara-soekarno-hatta-sebuah-maha-karya-yang-terlupakan/ ), sebenarnya konsep tentang itu sudah di aplikasikan oleh desainernya. Yaitu, membuat bandara internasional dengan konsep2 Indonesia modern. Seperti Terminal 1. Inilah konsep bandara international Indonesia yang dipermodern, begitu juga Terimanl 2. Konsep Terminal 1 benar2 di desain dengan 'tianng2 soko guru' dengan mengadaptasikan kensep tiang2 di beberapa daerah di Indonesia, misalnya konsep dari Jawa.
Tiang2 besar dan kokoh dengan ukiran2 khas Indonesia, menjadi ciri khas untuk sebuah Bandara Internasional yang menjadi pintu gerbang Indonesia. Konsep bangunanJoglo sangat 'keras' terasa dan saya yakin, itu membuat banyak wisatawan asing berdecak kagum.
Ciri khas Indonesia juga sangat kental di tampak depan bangunan, yaitu desain atap 'gergaji' dan genteng mera bata srta warna2 'terracotta' khas Indonesia ( di tiang, keramik lantai dan genteng ).
Desain tiang / kolom Jawa ini sangat 'mengundang minat' bagi wisatawan asing. Dulu, sewaktu masih dalam konstruksi ( sekitar tahun 1984, aku masih kelas 2 SMP Â ), kebetulan papaku berhubungan dengan beberapa orang yang membangun Banadara ini dan alu sering diajak papaku untuk kesana ( dan ini salah satu sebab aku ingin belajar tentang arsitektur ). Dengan antusias, aku sering bertanya2 kepada orang2 disekitarku tentang konsep2 tiang itu. Mengapa tiang2 itu tinggi dan besar sekali ? Mengapa Bandara itu tidak dibuat seperti bandara2 yang lain ? Tiang2 tinggi dan besar serta kokoh dengan menampilkan beberapa ukiran yang 'sangat Indonesia' mengusikku ..... Dan aku mulai berpikir bahwa Bandara ini akan memiliki identitas yang sangat khas sebagai Bandara di Indonesia .....
Bagaimana dengan konsep 'green building'nya? Saya rasa, ini sangat memenuhu syarat untuk menjadi bangunan yang berwawasan lingkungan. Terasnya besar dan tinggi, membuat banyak angin tanpa memikirkan alat mendingin. Mungkin yang masih harus dipikrkan adalah, banyak orang merokok dimana2 dan banyak sekali anak2 kecil yang menjadi perokok pasif. Ini memang tidak mudah. Warga Jakarta belum bisa menjaga hubungan antara diri sendiri, orang lain, peraturan dan lingkungan .....
Terminal 2 lain lagi. Begitu Terminal 1 selesai, dan memang konsep Terminal 1 adalah untuk nasional, segera dibangun Bandara Terminal 2 dengan konsep yang sama, yaitu konsep Bandara Internasional yang berciri khas Indonesia.
Beda dari Terminal 1, Terminal 2 merupakan Bandara Internaional, dan yang pasti di sesuaikan dengan 'pakem' bagi bandara internasional di seluruh dunia. Dibuat 2 lantai sebagai tempat pemberangkatan dan kedatangan supaya tidak menjadi satu karena ini adalah bandara internasional dengan banyak negara yang 'membaur'.