Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[MPK] Kisah Tiga Sekawan

11 Juni 2011   14:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:37 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Sudah hampir sebulan Rian dirawat di rumah sakit. Bergantian, Rani dan Rino menjaganya jika mereka tidak ada ulangan. Mereka selalu melayani Rian dengan segenap hati mereka. Rian tetap belum boleh pulang karena penyakitnya sangat serius. Dokter-dokter sudah mengirim sample darah Rian ke beberapa rumah sakit untuk di periksa dokter-dokter yang lain, siapa tahu da 'second opinion'. Tetapi ternyata, memang sama saja, bahwa Rian mengidap suatu penyakit yang jarang sekali ada, mungkin hanya 1 orang dalam jutaan orang.

Rian tetap tenang dan bersemangat. Orang tuanya tidak memberitahunya tentang penyakitnya. Memang, wajahya selalu berseri-seri menandakan semangatnya. Tetapi tubuhnya semakin kurus dan Rian memang merasa lemas, ketika dia bangkit turun dari tempat tidur. Ya, Rian hanya bisa duduk di tempat tidur, Rian tidak bisa berjalan sendiri lagi .....

Rani dan Rino sangat mengasihi Rian. Dengan menggendong Rian di kursi rodanya, Rino teap berusaha bersenda gurau walau hatinya remuk redam. Dan setelah itu, biasanyalah Rani yang mendorong kuri roda Rian sambil berceloteh riang ..... dan Rian selalu terhibur dengan sapaan dan canda riang sahabat-sahabatnya itu. Begitu pula orang tua Rian, selalu senang melihat persahabatan mereka.

***

Bulan kedua, tubuh Rian makin kurus dan dokter-dokter mulai putus asa menyembuhkan Rian. Walau begitu, mereka tetap mencari tahu, bagaimana caranya Rian sembuh. Orang tua Rian juga berusaha mencari cara, apakah penyakit Rian bisa disembuhkan di luar negeri? Mereka masing-masing mencari cara untuk menyembuhkan Rian.

Rian sudah tahu bahwa dia mempunyai penyakit yang belum bisa tersembuhkan. Tetapi anehnya, Rian tetap semangat dan percaya bahwa dia akan sembuh. Rian selalu bersenandung lagu-lagu favoritenya dan biasanya sahabat-sahabatnya memainkan key-board yang selalu dibawah ke rumah sakit ini untuk menghibur Rian. Rian selalu berdendang memuji Tuhannya dan tetap percaya bahwa dia akan mendapatkan masa depan yang indah untuknya bersama dengan sahabat-sahabatnya ......

6 bulan sudah Rian di rumah sakit dan sekarang Rian hanya tergeletak tak berdaya di tempat tidurnya. Tubuhnya hanya tinggal tulang berselimut kulit saja. Tetapi wajahnya tetap segar dan gembira. Sahabat-sahabatnya tetap menjaganya dan selalu mengasihinya. Dan mereka tetap menghiburnya dengan berduet memainkan key-boardnya, mengiringi Rian berdendang lagu-lagu favoritenya.

***

Hari itu, bergegas Rino dan Rani menuju kamar Rian setelah orang tuanya menelponnya. Berdebar-debar mereka membuka pintu dan terlihat Rian berlinang air mata dengan mulut yang tidak bisa berkata-kata. Ya, Rian sudah lumpuh total. Hanya matanya yang bisa bergerak kesana kemari memancarkan keinginannya yang luar biasa untuk sembuh. Pancaran wajahnya sudah statis, tidak biasanya yang selalu terlihat gembira. Jiwanya sudah mati, tetapi rohnya tetap hidup ..... matanya memancarkan perasaannya bahwa dia menyayangi keluarganya, sahabat-sahabatnya dan teman-temanya.

Tak berapa lama kemudian teman-temannya datang untuk menjenguknya. Mereka melihat bahwa ini adalah yang terakhir kali mereka akan melihat Rian karena kondisinya yang sangat lemah. Rino dan Rani selalu berada di dekat tempat tidurnya sambil memijit-mijit tangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun