[caption id="attachment_115900" align="aligncenter" width="676" caption="studentmagz.com"][/caption]
Rani, Rino dan Rian adalah tiga orang sahabat karib. Di sekolah mereka dijuluki dengan sebutan 3R, yang tak lain gabungan hurup pertama dari nama mereka. Karena ayah mereka adalah sahabat karib, maka tak heran apabila sejak kecil mereka sudah kenal satu dengan lainnya.
Rani sorang gadis periang yang senang bermain musik dan menyanyi. Ia di juluki "si kancil" oleh kedua sahabatnya, karena lincah dan banyak akalnya. Wajahnya cantik, berambut hitam sebahu. Gaya bicaranyapun blak-blakan dan suka berdandan ala pria. Tak ayal lagi ia sering juga dijuluki "si kancil" tomboy atau si tomboy.
Rino tak beda dengan Rani, memiliki hobi yang sama. Karena mahir bermain piano, ia sering mengiringi beberapa penyanyi di salah satu stasiun TV. Rino memiliki warna kulit agak hitam dan berambut ikal. Karena itulah ia di juluki "si hitam". Gaya bicaranya tak beda dengan Rani, blak-blakan.
Beda dari kedua sahabatnya, Rian cenderung pendiam dan tidak memiliki hobi bermain musik atau menyanyi. Namun ia tetap suka pada bidang seni yatitu melukis. Sudah beberapa lukisan diselesaikan Rian bahkan sempat dibeli oleh beberapa teman kantor ayahnya. Dalam pelajaran sekolah, Rian tergolong anak yang pandai. Ia sering juara kelas. Oleh karena itu, dia dijuluki "si kutu buku."
***
Bel sekolah berbunyi, tanda pelajaran akan dimulai. Ketiga sahabat itupun bergegas masuk. Kebetulan mereka satu kelas dan dudukpun berseblahan. Hari itu Rian kelihatan murung dan kurang sehat. Karena sifatnya yang pendiam, baik guru maupun teman-temannya tidak menaruh curiga terhadap keadaan Rian. Kecuali kedua sahabatnya, mereka mengenal betul perangai Rian.
"Rian ! Kamu tidak apa-apa ? Wajah mu pucat sekali. Apakah kamu sakit, Rian?" tanya Rino kepada Rian. Beberapa kali Rino mengulangi pertanyaan yang sama, tetapi Rian hanya terdiam saja.
"Ran ! kelihatanya Rino sakit. Apakah kita perlu memberitahukan bu guru ?" Bisik Rino kepada Rani yang sedang serius mengikuti pelajaran.
"Rian ! kamu sakitkah ? Aku anterin kamu ke UKS ya ?" kata Rani.
Rian masih tidak menjawab. Karena melihat keadaan itu, Rani langsung memanggil gurunya yang sedang menulis di depan kelas. "Bu ! Maaf bu saya mengganggu. Kelihatanya Rian sakit bu. Bolehkah saya mengantarnya ke UKS ?"