Majalah remaja yg aku langganan adalah majalah Hai. Dulu, majalah Hai lebih baik dari sesudahnya. Banyak cerita2 yg menyentuh hatiku. Salah satunya adalah Keluarga Cemara. Ara, tokoh sentral di bacaan ini. Juga ada Lupus, remaja ABG dengan rambut lucu dan selalu memainkan permen karet yg di karang oleh seorang penulis muda, Hilman.
Lupus menjadi terkenal setelah serial ini di muat secara bersambung di majalah Hai. Dan seperti keluarga Cemara, Lupus juga diterbitkan menjadi novel remaja.
Trigan juga favoriteku dengan setting futuristik. Walau jika aku harus memilih, adalah cerita Keluarga Cemara pilihanku.
'harta yg paling berharga, adalah keluarga ... istana yg paling indah, adalah keluarga ... puisi yg paling bermakna, adalah keluarga... mutiara, tiada tara, adalah keluarga .....'
Keluarga Cemara adalah cerita hasil karya Arswendo Atmowiloto. Cerita ini memperlihatkan kebahagiaan keluarga, bersatu padu, saling mencari kebahagiaan sejati. Meskipun si Bapak hanyalah seorang penarik becak, namun sang Ibu tidak meminta hal-hal yang macam-macam dan sang Ibu sangat pengertian dengan keadaan si Bapak dan si Bapak juga mengerti dengan sang Ibu sehingga tetap bekerja keras untuk dapat member kejutan-kejutan kepada sang ibu sehingga selalu muncul kemesraan dan suasana dalam diri mereka berdua.
Mereka hidup sangat bahagia meskipun dalam keadaan yang pas-pasan. Ini jauh berbeda dengan masyarakat saat ini yang suami istri bertengkar karena merasa tidak adanya saling pengertian diantara mereka. Padahal saat akad nikah dulu telah berjanji menerima pasangannya apa adanya dan akan saling memperbaiki kekurangan masing-masing. Namun kemana ikrar itu? Perceraian mudah sekali terjadi dan seakan-akan itu hal yang lumrah. Konflik sedikit mintai cerai. Tentu hal ini disulut oleh acara-acara gossip selebritis yang menyajikan gaya hidup para selebritis dan berita mereka yang mayoritas adalah berita percraian dan rumah tangga yang hancur lebur. Dan inilah yang menjadi bacaan dan panutan masyarakat.
Dulu juga ada sinetronnya lho .....