Kata autisme berasal dari kata "autos"yang dalam bahasa Yunani berarti "diri", yang mana dalam arti kata seorang anak dengan gangguan spektrum autism sering diibaratkan sebagai seorang anak yang hidup dalam dunianya sendiri.
Anak autistik juga mengalami kesulitan dalam memahami bahasa dan berkomunikasi secara verbal. Disamping itu seringkali (perilaku stimulasi diri) seperti berputar-putar, mengepak-ngepakan tangan seperti sayap, berjalan berjinjit dan lain sebagainya.
Gejala autisme sangat bervariasi. Sebagian anak berperilaku hiperaktif dan agresif atau menyakiti diri, tapi ada pula yang pasif. Mereka cenderung sangat sulit mengendalikan emosinya dan sering tempertantrum (menangis dan mengamuk). Kadang-kadang mereka menangis, tertawa atau marah-marah tanpa sebab yang jelas. Selain berbeda dalam jenis gejalanya, intensitas gejala autisme juga berbeda-beda, dari sangat ringan sampai sangat berat.
Oleh karena banyaknya perbedaan-perbedaan tersebut di antara masing-masing individu, maka saat ini gangguan perkembangan ini lebih sering dikenal sebagai Autistic Spectrum Disorder (ASD) atau Gangguan Spektrum Autistik (GSA).
Setiap anak selalu berbeda-beda, namun seseorang dengan ASD mempunyai 3 karakteristik sebagai berikut:
- Kesulitan untuk berkomunikasi sosial.
- Kesulitan untuk interaksi sosial.
- Kelemahan imajinasi.
- Mempunyai perilaku hidup di dunia sendiri.
Meskipun demikian, banyak sekali didapati anak-anak dengan autism mempunyai salah satu kekuatan dalam :
- Daya ingat yang kuat, seperti: mengingat foto, angka atau hal lain.
- Keahlian dalam komputer, musik dan menggambar, dll
Autisme dapat terjadi pada siapa saja, tanpa membedakan warna kulit, status sosial ekonomi maupun pendidikan seseorang.
Prevalensi autisme menigkat dengan sangat mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Menurut Autism Research Institute di San Diego, jumlah individu autistik pada tahun 1987 diperkirakan 1:5000 anak. Jumlah ini meningkat dengan sangat pesat dan pada tahun 2005 sudah menjadi 1:160 anak. Di Indonesia belum ada data yang akurat oleh karena belum ada pusat registrasi untuk autisme. Namun diperkirakan angka di Indonesia pun mendekati angka di atas. Autisme lebih banyak terjadi pada pria daripada wanita, dengan perbandingan 4:1
Deteksi Dini Autisme
Bila gejala autisme dapat dideteksi sejak dini dan kemudian dilakukan penanganan yang tepat dan intensif, kita dapat membantu anak autis untuk berkembang secara optimal.Untuk dapat mengetahui gejala autisme sejak dini, telah dikembangkan suatu checklist yang dinamakan M-CHAT (Modified Checklist for Autism in Toddlers). Berikut adalah pertanyaan penting bagi orangtua:1.      Apakah anak anda tertarik pada anak-anak lain?2.      Apakah anak anda dapat menunjuk untuk memberitahu ketertarikannya pada sesuatu?3.       Apakah anak anda pernah membawa suatu benda untuk diperlihatkan pada orangtua?4.      Apakah anak anda dapat meniru tingkah laku anda?5.       Apakah anak anda berespon bila dipanggil namanya?6.      Bila anda menunjuk mainan dari jarak jauh, apakah anak anda akan melihat ke arah mainan tersebut? [caption id="attachment_88482" align="alignleft" width="150" caption="Apakah seorang anak tertarik untuk bermain dengan anak2 lain?"]