menyusuri kelopak waktu
'entah kapan ada temu' doa lelaki
'mungkinkan kemungkinanMu ya Rabb' tulis si putri
hari teruskan sabda alam
ranting-ranting lemah: dilepasnya dedaun
jatuh dalam peluk angin di dada rerumput
di sana jua si lelaki bertemu kemujuran
sepucuk surat berkata: kuberi kau istimewa
di sini pun si putri dihampiri: doamu menang
tapi tunggu ini bukan harinya
kejadian pun berkisah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!