Mohon tunggu...
Christian Eka
Christian Eka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Chris saya memiliki hobi memasak dan menari, saya menyukai konten yang memberikan edukasi dalam hal apapun selagi menurut saya menarik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Matan Keyakinan dan Cita-cita Muhammadiyah

8 November 2022   20:40 Diperbarui: 8 November 2022   20:45 1624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA MUHAMMADIYAH

Christian Eka Widiawati

Mata Kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan III, christianeka135@gmail.com

Abstrak

 Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah lahir pada waktu Muktamar Muhammadiyah ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta. "Keyakinan dan Cita-Cita Hidup" yang arti dan pandangannya tidak lain "ideologi", sedangkan "Matan" artinya "Isi" atau "kandungan "Isi". Rumusan ini, menurut Nashir (2018: 68) lahir dilatarbelakangi dua situasi. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan latar belakang berdirinya Matan Keyakinan dan Cita-cita Muhammadiyah. Metode penelitian ini adalah metode studi kepustakaan atau studi pustaka memuat latar belakang Matan Keyakinan dan Cita-cita Muhammdiyah, alasan ideologis diganti dengan Matan Keyakinan dan Cita-cita Muhammadiyah dan Ijtihad Mutlak. adalah keputusan Sidang Tanwir Muhammadiyah 1969 di Ponorogo Jawa Timur, sebagai implementasi dari keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-37 di Yogyakarta tahun 1968. Hasil Sidang Tanwir Ponorogo terdiri dari 9 ayat, sehingga disempurnakan hingga 1970 pada Sidang Tanwir Muhammadiyah tentang Tajdid (Pembaruan) berubah dalam 5 bidang tema: Ideologi, Khittah Perjuangan, Gerak dan Amal Usaha, Organisasi, Sasaran.

Kata Kunci: MKCH, Ideologi, Ijtihad Mutlak

PENDAHULUAN

 Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah lahir pada waktu Muktamar Muhammadiyah ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta, dimana saat itu kondisi Indonesia setelah tertutup dari dunia luar pada masa Orde Lama tampak terbuka lebar dengan Orde Baru. Pada tahun 1968, konsep westernisasi, modernisasi, sekularisasi, masuk keindonesia. Kekhawatiran para tokoh dan ulama Muhammadiyah saat itu melatarbelakangi dirumuskannya konsep-konsep Islam tersebut sebagai alternatif pilihan versi Muhammadiyah, yang kemudian disebut Aspirasi Iman dan Kehidupan Muhammadiyah. Muhammadiyah adalah gerakan Islam, Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar dan Tajdid, berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah. Muhammadiyah meyakini bahwa Islam adalah agama Allah yang diturunkan kepada para Rasul-Nya mulai dari Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa. Sampai akhir zaman yaitu, Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk dan rahmat Allah bagi umat manusia di seluruh dunia. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah selain Al-Qur'an dan Sunnah Nabi seperti Ijma dan Qiyas bukanlah sumber tetapi hanya Ijtihad. Muhammadiyah bekerja untuk pelaksanaan ajaran Islam yang meliputi bidang keimanan, akhlak, dan ibadah, serta muamalah.

Berikut ini adalah keputusan Sidang Tanwir Muhammadiyah 1969 di Ponorogo Jawa Timur, sebagai implementasi dari keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-37 di Yogyakarta tahun 1968. Hasil Sidang Tanwir Ponorogo terdiri dari 9 ayat, sehingga disempurnakan hingga 1970 pada Sidang Tanwir Muhammadiyah tentang Tajdid (Pembaruan) berubah dalam 5 bidang tema:

 1. Ideologi

2. Khittah Perjuangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun