Dia ulurkan juga tangannya. Tapi saat setelapak hampir tiba, ia menarik kembali tangannya. Entah mengapa. Tapi itu hanya sekian detik saja. Karena ia mengalihkan tangannya ke jok kiri mobilnya. Membuat aku tidak seperti orang bodoh karena tangan tak sampai. Hm.
Ada sesuatu yang diambilnya dari jok sebelahnya. Ternyata setangkai mawar segar. Merah dan merekah.
" Ini untukmu Om. Tanda perkenalan", di sodorkan mawar itu padaku. Tanpa duri. Indah sekali.
" Terima kasih", aku agak terpana.
" Sudah malam nih. Aku pulang dulu ya", masih dengan senyum manisnya.
" Silahkan mbak. Hati-hati".
"Sempatkan mampir ke rumahku,..oke?", astaga! mata indah mengedip. Dadaku bergemuruh.
"Pas..pasti mbak", Aku melambai.
Dan starlet itu berlalu. Tanpa deru. Ada sesuatu yang menarik lagi dari mobil itu. Plat mobilnya sungguh istimewa. B 1 NAR. Aku tak paham aturan nomor polisi. Entah itu asli atau aksesori. Namun lebih membuatku suka pada pemiliknya. Karena pasti ia bukan hanya cantik. Tapi kreatif. Binar! ya plat mobilnya jika di eja akan kubaca BINAR.
Aku masih enggan masuk ke rumah. Kupandangi mobil itu hingga akhirnya menghilang di tikungan jalan. Rumahnya di Blok B. Sudah jelas aku lupa bertanya. Blok B berapa nomor berapa. Sampai aku beranjak terlelap pun dadaku masih gundah gulana. Oh, Carolina.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------