"Empat belas, Pak."
"Nah, kamu jual 7 lembar kertas, masing-masing kertas harganya 200. Kita pikirkan angka nol di 200-nya nanti. Tujuh dikali dua itu 14, terus ditambah dua angka nol di belakang angka 14. Jadi berapa?"
"Seribu empat ratus."
"Makanya kamu harus lebih sering nyimak di kelas, jangan lupa juga buat mengulang kembali pelajaran di sekolah ketika di rumah. Inilah pentingnya belajar, biar kamu maupun pembeli tidak merasa dirugikan."
Soni mengangguk. Sejak saat itu, ia semakin giat belajar. Ia juga tetap membantu Pak Jamal usai pulang sekolah dengan melakukan hal-hal yang seru.
Saat pelajaran Bahasa Indonesia, Soni mendapat tugas untuk menceritakan sosok yang menginspirasinya. Ketika ia membacakan hasilnya di depan kelas, ia berkata, "Bagi saya, sosok yang istimewa selain orang tua dan kakak-kakak saya adalah Pak Jamal. Meskipun beliau galak, tapi beliau mengajarkan saya dengan cara yang menyenangkan. Kalau saya sudah besar nanti, saya mau seperti Pak Jamal."
Guru dan teman-teman sekelasnya memberikan tepuk tangan.
***
Biodata Penulis
Chrisania Sharon Vircilia, sosok yang bercita-cita ingin menjadi bakteri ini sangat suka
menonton drakor, anime serta membaca komik bergenre mystery-thriller, fantasi, dan
komedi. Telah menerbitkan 8 buku solo dan memenangkan berbagai lomba menulis cerpen.
IG: @eren_chiirsa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H